
Ada 'Kode Keras' Harga BBM Bakal Naik! Ini Buktinya...

Setidaknya ada dua faktor yang bisa mendongkrak harga BBM. Satu, harga minyak dunia yang masih bertahan di level tinggi.
Sejak serangan Rusia ke Ukraina pada Februari lalu, harga minyak dunia melonjak. Sepanjang 2022 hingga 22 Agustus, rata-rata harga minyak jenis brent ada di US$ 104,15/barel. Pada periode yang sama tahun lalu, rata-ratanya adalah US$ 65,88/barel sehingga ada kenaikan 58.09%.
Faktor kedua adalah pelemahan nilai tukar rupiah. Sepanjang tahun ini, mata uang Ibu Pertiwi melemah 4,35% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
Pergerakan kurs menjadi penting karena Indonesia adalah negara net importir minyak. Produksi dalam negeri belum bisa memenuhi permintaan, sehingga masih bergantung dari impor.
Nah, impor itu dibayar dengan valuta asing sehingga terjadi risiko kurs. Saat rupiah melemah, tentu biaya impor menjadi semakin mahal.
Tingginya harga minyak dunia plus depresiasi rupiah tentu membuat biaya pengadaan BBM menjadi lebih tinggi. Jadi, jangan heran kalau besok-besok harga BBM (terutama yang non-subsidi) bakal naik lagi.
Kenaikan suku bunga acuan seakan menjadi 'kode keras' bahwa BI sudah berekspektasi inflasi bakal lebih tinggi akibat kenaikan harga Pertamax dkk. Kalau BI sudah bersiap, maka rakyat juga harus siaga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)[Gambas:Video CNBC]