BBM Naik: Tarif Angkot, Beras, Sampai Gula Bakal Makin Mahal

Maesaroh, CNBC Indonesia
23 August 2022 11:06
Anteran warga membeli bahan bakar Pertalite dan solar yang mulai sulit ditemukan pada beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di SPBU di kawasan Jalan Raya Bogor, Sabtu (13/8/202). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
Foto: Anteran warga membeli bahan bakar Pertalite dan solar yang mulai sulit ditemukan pada beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di SPBU di kawasan Jalan Raya Bogor, Sabtu (13/8/202). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Lonjakan harga minyak mentah dunia memaksa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan harga BBM pada 24 Mei 2008 di mana rata-rata kenaikan mencapai 28%.

Harga Premium dinaikkan menjadi menjadi Rp 6.000 per liter dan solar menjadi Rp 5.500 per liter. Inflasi Indonesia pada Mei tercatat 1,41% (mtm) dan meningkat menjadi 2,46% pada Juni.

Merujuk pada Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2008, dampak kenaikan minyak juga diperparah oleh terjadinya kelangkaan pasokan komoditas terkait seperti minyak tanah dan LPG di beberapa daerah.

Kenaikan harga BBM juga mempengaruhi kenaikan tarif angkutan sebesar 0,82% (second round effect).

Dampak Kenaikan Harga BBM 2008Foto: Bank Indonesia
Dampak Kenaikan Harga BBM 2008

Tarif angkutan dalam kota menjadi sektor dengan dampak terbesar dari kenaikan BBM. Sektor tersebut menyumbang inflasi sebesar 0,68% disusul dengan tarif angkutan antar kota dengan sumbangan inflasi mencapai 0,10%, tarif angkutan udara (0,04%), dan tarif taksi (0,01%).

Kajian Badan Pusat Statistik dengan judul Dampak Kenaikan Harga BBM dan Elastisitas Konsumsi BBM Sektor Angkutan menunjukan kenaikan harga BBM pada 2008 juga berdampak ke banyak sektor. Industri Makanan mengalami kenaikan harga total sebesar 2,3%, industri minuman sebesar 2,32%, industri rokok sebesar 5,02%.

Pada tanggal 22 Juni 2013, pemerintah menaikkan harga premium sebesar Rp2.000 per liter dari Rp4.500 per liter menjadi Rp6.500 per liter, dan harga solar sebesar Rp1.000 per liter dari Rp4.500 menjadi Rp5.500 per liter.

Inflasi Juni 2013 mencapai 1,02% (mtm) sementra inflasi Juli mencapai 3,29%.

Dampak Kenaikan Harga BBM 2008Foto: BPS
Dampak Kenaikan Harga BBM 2008

Data BPS juga menunjukkan tarif angkutan dalam negeri secara rata-rata meningkat 31,5% sehingga menyumbang kenaikan inflasi Indeks Harga Konsumen tahun 2013 sebesar 0,75%. Tarif angkutan udara menyumbang inflasi sebesar 0,18%, dan bahan bakar rumah tangga menyumang inflasi sebesar 0,16%.

Sebulan setelah dilantik, Presiden Joko Widodo langsung menaikkan harga BBM subsidi pada 18 November 2014. Harga BBM rata-rata dinaikkan 33,57%.

Harga bensin premium dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter dan minyak solar dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter. Pada November 2014, inflasi tercatat 1,50% sementara pada Desember menyentuh 2,46%.

Menyusul kenaikan harga BBM, tarif angkutan dalam kota menyesuaikan tarif sebesar 15 - 33%. Pada 2014, tarif angkutan dalam kota yang menyumbang inflasi sebesar 0,63%, tarif angkutan udara sebesar 0,22%, dan tarif angkutan antar kota sebesar 0,14%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular