Nelayan Tulehu Nikmati Manfaat BBM 1 Harga

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Minggu, 21/08/2022 08:05 WIB
Foto: Nelayan dan Petani Nikmati Konversi BBM ke LPG Subsidi. (Dok: Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) terus memperluas program BBM 1 Harga, terutama di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Pada 2022, Pertamina menargetkan ada 92 titik BBM 1 Harga tambahan.

Diketahui program BBM 1 harga telah dijalankan Pertamina sejak 2017, atas arahan Presiden Joko Widodo. BBM 1 Harga tersebar di wilayah 3T, yakni di 112 kabupaten di Indonesia sebanyak 328 lembaga penyalur.

Adapun Untuk mewujudkan implementasi BBM 1 harga itu, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan Lembaga Penyalur Program BBM Satu Harga dan melalui Program One Village One Outlet (OVOO).


Nelayan asal Tulehu, Ambon, Saiful Jamarkoti (43) mengaku terbantu dengan adanya program tersebut. Menurut dia, BBM berperan penting bagi para nelayan, sehingga harga BBM turut berdampak pada aktivitas nelayan.

 

"Kalau untuk bahan bakar, kita mancing jarak dekat saja tidak terlalu banyak. Paling jauh menghabiskan 10 liter BBM," ujar dia dalam keterangannya, dikutip Jumat (12/8/2022).

"Kita berterima kasih kepada pemerintah, dengan adanya BBM satu harga, jadi kita merasa puas. Kami nelayan sekarang ini bersyukur dengan adanya program BBM satu harga," lanjut Saiful.

Sementara itu, Rani, pemilik usaha granola dan cookies asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengatakan kini lebih mudah mendapatkan LPG untuk usahanya. Sebelumnya, daerah tersebut masih mengandalkan minyak tanah ataupun kompor listrik untuk memasak.

Rani mengatakan tidak ada kesulitan untuk mendapatkan LPG dari distributor, dengan harga yang terjangkau. Meski demikian dia memilih menggunakan LPG 12 kg yang nonsubsidi, menurutnya jenis ini lebih mudah ditemukan dibandingkan yang subsidi 3 kg tabung hijau.

"Sekarang banyak UMKM yang sudah menggunakan LPG karena mudah didapatkan. Bisa lebih hemat sebenarnya jika menggunakan LPG dalam jangka panjang," ujarnya kepada CNBC Indonesia.

Diketahui pada 2022, dari target 92 titik BBM 1 Harga, saat ini telah dituntaskan sebanyak tujuh titik yang tersebar di Kalimantan Barat (2 titik), Kalimantan Tengah (1 titik), Sulawesi Utara (1 titik), dan Kepulauan Maluku (3 titik). Selain itu, sebanyak 65 titik BBM 1 Harga tengah dalam proses pembangunan dan perizinan Pemerintah Daerah.

Sepanjang Januari-April 2022, Pertamina telah menyalurkan solar bersubsidi dengan total volume sekitar 5,2 juta KL. Dengan rincian Pertalite sekitar 9 juta KL, dan LPG Subsidi dengan volume sekitar 2,5 juta metrik ton.

Dalam APBN 2022, Pemerintah telah menambah besaran subsidi sebesar Rp 71,8 triliun untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah melonjaknya harga minyak mentah dunia. Pertamina juga memastikan penyediaan dan penyaluran BBM bersubsidi agar dapat dimanfaatkan dengan baik, tepat sasaran dan tidak over kuota.

 


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan