Tanpa Proyek Baru, Begini Target Infrastruktur Jokowi 2023

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
18 August 2022 11:55
Bendungan Semantok (Dok. Kementerian PUPR)
Foto: Bendungan Semantok (Dok. Kementerian PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menganggarkan Rp 392 triliun untuk pembangunan infrastruktur dalam Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023. Sementara alokasi untuk Kementerian PUPR sebesar Rp 125,5 triliun.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa tidak ada pembangunan infrastruktur baru pada 2023, jadi hanya melanjutkan pembangunan yang sudah ada.

"Kami selektif membangun baru, hanya kalau ada penugasan presiden. Kami akan mengoperasikan bangunan-bangunan yang selesai dibangun atau yang belum optimal dioptimalkan. Jadi tidak ada pembangunan (infrastruktur) baru kecuali perintah presiden yang dilaksanakan sejak 2022," kata Basuki dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RAPBN 2023, Selasa (16/8/2022).

Target prioritas pembangunan infrastruktur 2023, mulai dari pembangunan tol sepanjang 297 kilometer, antara lain :

- Jakart-Cikampek II Selatan paket 3 (Kutanegara-Taman Mekar) 19,4 km
- Kayuagung-Palembang-Betung seksi 2 dan 3 (69,2 km)
- Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi 3 dan 4 (Tebing Tinggi-Pematang Siantar) 58 km
- Pasuruan-Probolinggo seksi 4 (Probolinggo Timur-Gending) 8 km.

Pembangunan Tol Ruas Tol Cibitung - Cilincing (Dok. Kementerian PUPR)Foto: Pembangunan Tol Ruas Tol Cibitung - Cilincing (Dok. Kementerian PUPR)
Pembangunan Tol Ruas Tol Cibitung - Cilincing (Dok. Kementerian PUPR)

Selain itu juga ada target penyelesaian 24 bendungan dengan 13 bendungan diantaranya ditargetkan selesai, antara lain:

- Keureuto Rukoh (Aceh)
- Lau Simeme (Sumut)
- Karian (Banten)
- Cipanas dan Leuwikeris (Jabar)
- Jiantah (Jateng)
- Sepaku Semoi (Kaltim)
- Pamukkulu (Sulsel)
- Ameroro (Sultra)
- Sidan (Bali)
- Tiu Suntuk (NTB)
- Ternef (NTT).

Selain itu Kementerian PUPR juga akan melakukan pembangunan jaringan irigasi seluas 6.900 hektare di Lematang (Sumsel), DI Silingga (Jateng), DI Baliase, DI Gilireng (Sulsel), DI Bintang Bano (NTB), DI Wanggar (Papua).

Serta rehabilitasi atau peningkatan irigasi seluas 98.700 hektare di DI Komering (Sumsel), DI Rentang, DI Cileuweung, DI Lakbok Selatan (Jabar), DI Cihaur, DI Logung (Jateng), DI Karangtalun (DIY), DI Mrican (Jatim), DI Saddang (Sulsel), dan DI Malunda (Sulbar).

Dari bidang perumahan Kementerian PUPR akan membangun 4.675 unit rumah susun, 3.360 unit rumah khusus, 27.825 unit PSU dan 147.650 unit bantuan rumah swadaya. Juga bantuan pembiayaan perumahan melalui FLPP (220.000 unit), SBUM (220.000 unit), dan SSB (754.004 unit) dan Taper 54.924 unit) dengan alokasi anggaran sebesar Rp 34,2 triliun.

Dari sektor pariwisata penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang akan dilakukan seluas 198 hektare, antara lain waterfront city Pangururan, Tele KSPN Danau Toba, Kampung Seni Borobudur di Kujon, KSPN Wakatobi, Kawasan Dieng, dan Kawasan Kaimana.

Selain itu penyelesaian 4 pembangunan Pos Lintas Batas Negara di Jagoi Babang (Kalbar), PLBN Long Midang, PLBN Labang dan PLBN Long Nawang (Kaltara)

Juga program padat karya sebesar Rp 13,76 triliun untuk pelaksanaan P3 TGAI, Op Irigasi & rawa, pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, revitalisasi drainase jalan, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), dan pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW)yang ditargetkan akan menyerap 670 ribu tenaga kerja.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Segera Mulai Pembayaran Lahan Tol 'Atlantis'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular