Internasional

Fakta Baru Ekonomi Jepang: Membaik Sih, Tapi...

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
17 August 2022 21:50
Japan Export
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC IndonesiaJepang kembali merilis data perdagangan untuk bulan Juli 2022 di mana impor negaranya tercatat lebih tinggi daripada ekspornya. Impor Jepang tercatat melonjak ke rekor tertinggi pada bulan Juli didorong oleh inflasi bahan bakar global dan mata uang yen yang melemah.

Angka impor ini melebihi ekspor Jepang. Ini kemudian memperdalam defisit perdagangan. 

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Keuangan Jepang pada hari Rabu (17/8/2022), ekspor tumbuh 19% secara year-on-year (yoy). Angka ini mencatatkan kinerja ekspor yang sedikit menurun dari bulan sebelumnya.

Tetapi pertumbuhan ini lagi-lagi dipimpin oleh pengiriman mobil ke Amerika Serikat (AS) dan barang terkait chip ke China. Namun di sisi lain angka pertumbuhan ekspor ini mengalahkan ekspektasi ekonom yang memperkirakan ekspor Jepang tumbuh sebesar 18,2%.

Sementara, dari sisi impor pada Juli justru tercatat naik 47,2% (yoy). Angka ini naik dari bulan sebelumnya yakni 46,1% pada Juni 2022. 

Impor mencatatkan rekor sebesar 10,2 triliun yen (US$ 76,06 miliar), didorong oleh biaya minyak mentah, batu bara, dan gas alam cair yang kian meninggi kemudian dipicu oleh mata uang yen yang melemah. Ini mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 45,7% dan ekspor kewalahan, membawa defisit perdagangan menjadi 1,4368 triliun yen pada Juli.

"Ekspor kemungkinan akan melambat ke depan karena pengetatan kebijakan moneter global yang dapat melemahkan minat perusahaan untuk investasi," kata , Kepala Ekonom di Norinchukin Research Institute Takeshi Minami.

Seperti yang diketahui, ekonomi Negeri Sakura ini memang masih dihantui oleh kenaikan infeksi Covid-19, perlambatan pertumbuhan global, kendala pasokan, serta kenaikan harga bahan baku yang meningkatkan biaya hidup rumah tangga. Tetapi, ekonomi Jepang mulai menunjukkan pemulihan dan mencoba melawan resesi yang kini terus menghantui negara-negara di dunia. 

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kantor Kabinet pada Senin, data awal Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang tumbuh 2,2%year on year (yoy) pada kuartal II-2022. Angka ini lebih rendah dari perkiraan jajak pendapat Reuters yakni tumbuh 2,5%.

PDB tahunan untuk periode tersebut mencapai 542,12 triliun yen (US$ 4,07 triliun). angka ini melebihi tingkat sebelum Covid-19 sebesar 540,84 triliun yen pada Oktober-Desember 2019.

Salah satu komponen yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto(PDB) adalah total ekspor. Dalam teori ekonomi makro (macroeconomic theory), hubungan antara ekspor dengan pendapatan nasional merupakan suatu persamaan identitas karena ekspor merupakan bagian dari tingkat pendapatan nasional. 

Ekspor dapat membantu negara untuk berintegrasi dalam ekonomi dunia dan membantu mengurangi dampak dari guncangan eksternal pada perekonomian domestik.

Halaman 2>>

Meskipun terjadi perlambatan ekonomi di Jepang, perdagangan antara Indonesia dan Jepang tetap melonjak. Jepang merupakan negara nomor tiga tujuan ekspor terbesar Indonesia dengan kontribusi 8,06% dari total ekspor dan 8,81% dari total impor.

Sepanjang Januari-Maret nilai ekspor Indonesia ke Jepang tercatat US$ 5,07 miliar, melonjak 32,23% yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Sementara impor senilai US$ 4,24 miliar, melesat 35,4% yoy.

Jepang merupakan salah satu negara yang akan dikunjungi Presiden Jokowi dalam agenda lawatannya ke Asia Timur pada Juli 2022. Dalam tiga dekade belakangan, yakni sejak 1989, Indonesia belum pernah mencatatkan defisit dagang dengan Jepang.

UN Comtrade mencatat perdagangan Indonesia dengan Jepang mencapai level tertingginya senilai US$ 53,15 miliar pada 2011. Setelah itu tren perdagangan menurun hingga ke level terendahnya US$ 24,34 miliar pada 2020, seiring dengan awal terjadinya pandemi Covid-19, namun Indonesia tetap mencatatkan surplus.

Jepang banyak mengekspor energi dan hasil alam dari Indonesia seperti batu bara, bijih tembaga, dan gas alam. Sedangkan Indonesia banyak membeli perlengkapan kendaraan bermotor, kendaraan bermotor, dan mesin bangunan.

Jika ekonomi Jepang pulih, dampaknya akan positif bagi Indonesia. Perdagangan dengan Jepang dapat tetap bertumbuh seiring dengan ekonomi Negeri Sakura yang bergairah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular