Ada 'Opor' Dalam Jurus Menteri Basuki, Apa Itu?
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tidak lagi membangun infrastruktur baru, melainkan hanya membangun yang sudah direncanakan. Meski, pembangunan infrastruktur proyek baru diajukan bisa saja dilakukan jika ada ada arahan dari Presiden.
"Di 2022 anggaran PUPR Rp110,7 triliun. Progresnya 41,6% terserap. Di 2022 kami dengar instruksi Presiden dan surat Menkeu agar semua pembangunan infrastruktur diselesaikan 2023 atau Semester 1 2024," katanya Konferensi Pers Nota Keuangan & RUU APBN 2023 ditayangkan akun Youtube Kementerian Keuangan, Selasa (16/8/2022).
"Sehingga di PUPR kami sangat selektif membangun yang baru hanya kalau ada directive Presiden. Selebihnya dengan prinsip OPOR. Yaitu operasi, pemelihara, optimalisasikan, dan rehabilitasi. Jadi nggak ada membangun baru kecuali perintah Presiden," lanjut Basuki.
Pemerintah, lanjut dia, berhati-hati dalam membangun infrastruktur baru, sehingga anggaran tidak terbuang percuma. Khusus Kementerian PUPR dengan anggaran besar memiliki tanggung jawab lainnya.
"Kementerian PUPR ditugasi hanya membelanjakan uang negara, nggak hanya membangun fisik tapi membuka lapangan kerja. Untuk itu kami harus cepat belanjakan, makin cepat uang bisa ngalir ke masyarakat untuk menjaga daya beli masyarakat. Untuk ekonomi lain, perumahan kalau dibangun ada 144 turunan minimal tergerak, pasir, papan, paku dan sebagainya, bahkan rice cooker, kulkas semua tergerak ketika jadi," jelas Basuki.
Panen Tol dan Bendungan
Basuki memaparkan, dalam rencana strategis (renstra) 2020-2024 ada 365 km jalan tol sudah harus beroperasi. Di mana hingga saat ini, sudah ada 43 km jalan tol yang beroperasi.
"Insyaallah akan kita capai di akhir tahun 2022 ini adalah 365 km tambahan jalan tol yang dioperasikan," kata Basuki saat Konferensi Pers Nota Keuangan & RUU APBN 2023, ditayangkan akun Youtube Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Selasa (16/8/2022).
Diantaranya, lanjut dia, jalan tol Cisumdawu di mana dari 90 km yang dibangun, yang akan diresmikan segera adalah 50 km lagi. Lalu, akan diresmikan ruas tol Cibitung-Cilincing (25 km), kemudian Tebing Tinggi-Kuala Tanjung sepanjang 38,5 km.
Selain itu, kata dia, pemerintah menargetkan pembangunan 61 bendungan. Di mana, sebanyak 29 bendungan sudah selesai dan diresmikan pada tahun 2021.
"Tahun 2022 ini akan diselesaikan 9 bendungan. Antara lain di Ciawai, Sukamahi, Margatiga, dan Sadawarna. Tahun 2023 nanti akan kiat selesaikan 13 lagi. Sisanya nanti 2024. Lalu pembangunan jaringan irigasi baru melengkapi bendungan yang sudah selesai," katanya.
Basuki mengakui, Indonesia masih membutuhkan banyak bendungan. Hanya saja, lanjut dia, sesuai strategi anggaran hingga tahun 2024, pihaknya tidak akan membangun proyek pengajuan baru.
(dce/dce)