Dulu Tempat Nongkrong Hits, Mal Jakarta Ini Makin Sepi Parah

redaksi, CNBC Indonesia
Selasa, 16/08/2022 06:45 WIB
Foto: Suasana Plaza Semanggi, Jakarta, Senin (15/8/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek-proyek pembangunan mal atau pusat perbelanjaan baru di Jakarta dan sekitarnya terpantau masih terus berlangsung.

Di sisi lain, deretan mal-mal yang sebelumnya sudah lama ada di Jakarta kini semakin sepi pengunjung. Bahkan, perlahan mal-mal legendaris ini ditinggal tenant.

Seperti the Plaza Semanggi. Mal yang ada di jantung kota Jakarta ini kini semakin sepi. Kondisi semakin parah terutama sejak pandemi Covid-19, yang membatasi aktivitas ekonomi dan sosial di Indonesia sejak tahun 2020.


Lokasinya yang strategis di antara ruas jalan Sudirman dan Gatot Subroto menjadikan Plaza Semanggi mudah diakses.

Kini, Plaza Semanggi tak lagi seperti dulu. Bahkan, lantai 3A yang biasanya sibuk dipenuhi restoran dan toko, kini lengang.

Sebelum pandemi, mal ini merupakan tempat nongkrong bagi warga Jakarta dan sekitarnya dari berbagai kelompok. Mulai dari mahasisa kampus yang terletak di sebelahnya, karyawan perkantoran di sekitar, bahkan pengunjung yang adalah segmen keluarga.

"Bisa dilihat kondisinya sekarang, sepi dari lantai ke lanntai sudah tidak ada tenant," begitu kata petugas penjaga mal kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (16/8/2022).

Pusat perbelanjaan dan ritel memang jadi sektor paling terpukul akibat pandemi Covid-19. Termasuk restoran dan cafe.

Padahal, ritel dan restoran adalah daya tarik pengunjung sebuah mal.

Plaza Semanggi sempat terkenal sebagai rujukan untuk tempat menikmati berbagai jenis menu yang disuguhkan beragam restoran dan cafe.

Apalagi ada tempat karaoke dan bioskop jadi pilihan menghabiskan waktu libur akhir pekan atau menanti kepadatan lalu lintas Jakarta terura di saat jam pulang kantor.

Belum lagi, dengan ikon Balai Sarbini yang juga menyatu dengan Plaza Semanggi.

Kini terlihat hanya beberapa toko yang masih buka di Plaza Semanggi. Termasuk department store, beberapa restoran, bioskop, dan food court yang jumlah kiosnya juga terus berkurang.

Selain Plaza Semanggi, mal yang juga kini sepi dan tak lagi dipadati pengunjung muda dan tua adalah Mal Blok M.

Letaknya yang berdekatan dengan terminal Blok M dan ikonnya sebagai pusat musik 80 dan 90-an, menjadikan Mal Blok M sebagai salah satu tempat legendaris di Jakarta.

Kini, mal ini pun sepi seperti terabaikan peminat. Tak lagi ramai dipadati pengunjung baik yang sekedar menikmati jajanan maupun memburu koleksi.

Dari Jakarta Selatan bergeser ke Jakarta Barat. Di kawasan ini, juga tampak mal legendaris yang kini sepi 'bak kuburan'.

Bahkan, ironisnya, mal ini sepertinya ramai oleh lalu-lalang pemilik toko dan pegawainya.

Padahal, dulu Glodok City merupakan salah satu tempat yang paling direkomendasikan di Jakarta. Sebagai pusat barang elektronik, mal ini dulu sangat ramai.

Kini, tampak toko-toko banyak yang tutup. Pada bagian toko terpampang beragam surat pemberitahuan. Mulai dari tawaran toko disewakan hingga pengumuman jatuh tempo pajak yang harus dibayarkan.

Foto: Suasana kios kosong tanpa penghuni di Glodok City, Jakarta, Rabu (13/4/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)_
Suasana kios kosong tanpa penghuni di Glodok City, Jakarta, Rabu (13/4/2022). Mal yang dikenal sebagai pusat penjualan laptop itu dulu sangat ramai, namun kini nampak begitu sepi. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)_

Pantauan CNCB Indonesia beberapa waktu lalu di Glodok City, tampak mal yang sempat hits di Jakarta ini lengang di setiap lantai. Apalagi, jika semakin ke dalam gedung mal.

Bahkan, pemandangan yang disuguhkan bukan lagi transaksi jual beli barang elektronik. Seperti di lantau 2, terlihat beberapa toko menjual alat kesehatan seperti masker serta tisu. Sementara lantai dasar blok AKS yang berlokasi agak dalam terlihat banyak toko yang tutup, kurang lebih ada 10 toko.

Para pedagang pun mengakui bahwa sepinya pasar Glodok sudah terjadi sejak pandemi, kala itu satu per satu penyewa kios pergi. Magis pasar ini sebagai toko elektronik pun kian turun, akibatnya pedagang tidak lagi mengandalkan penjualan langsung.

"Kebanyakan online kalau jualan, lebih jalan. Ga ngandelin dari sini karena nggak tentu, kadang ga ada yang keluar. Kalau sepi nggak kejual sama sekali," sebutnya.

Pantauan CNBC Indonesia, memang tidak banyak calon pembeli yang datang. Jika dibandingkan dengan ITC Roxy yang mayoritas menjual handphone, maka terlihat pasar Glodok lebih sepi. Kebanyakan orang yang ada di tempat ini justru dari pedagang.

"Yang lewat kebanyakan karyawan sama kuli-kuli, sama orang nyebrang, yang parkirnya di atas belanjanya dimana," kata Agus, karyawan Vero elektronik di lantai dasar pasar Glodok.

Sementara itu, laporan terbaru Colliers Quarterly Report Q2 2022 yang dikutip Selasa (16/8/2022), menunjukkan, hingga kuartal II-2022 pasokan kumulatif ruang mal di Jabodetabek memang tidak ada tambahan pasokan baru. Masih tercatat 2,89 juta m2.

Namun, Colliers mencatat ada tiga proyek konstruksi baru tahun 2022. Yaitu Aeon Deltamas, Cibinong City Mall 2 dan Living World di Kota Wisata.

Proyek tersebut targetnya selesai pada 2024, menyumbang sekitar 350.000 m2 baru untuk pasokan di wilayah Jabodetabek hingga 2025.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini