Mal Legendaris DKI Ini Bangkit dari Kubur, di Sini Lokasinya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
03 June 2022 19:14
Suasana Sarinah di hari pertama kebijakan pemerintah melonggarkan penggunaan masker di ruang terbuka, Rabu (18/5/2022). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)
Foto: Suasana Sarinah di hari pertama kebijakan pemerintah melonggarkan penggunaan masker di ruang terbuka, Rabu (18/5/2022). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dari sekian banyak mal legendaris di DKI Jakarta yang goyah, nyatanya masih ada yang tetap bertahan, bahkan kini kembali ramai dikunjungi banyak orang.

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengungkapkan bahwa mal legendaris bisa kembali hidup asal memiliki konsep terbarukan. Ia pun mengambil contoh mal Sarinah yang berlokasi di Jakarta Pusat atau tidak jauh dari Istana Kepresidenan.

"Sangat bisa, contoh mal yang tadinya sangat sepi, Sarinah, sekarang ramainya nggak ketulungan, kan harus diubah konsepnya. Sarinah itu dulu sepi sekali, nggak ada traffic lah, sekarang kan ramai, parkir aja nggak bisa, karena konsepnya banyak yang outdoor," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/6/22).

Perubahan konsep memerlukan renovasi dengan pendanaan yang cukup. Sarinah sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapatkan dana hingga Rp 700 miliar. Dana sebesar itu tidak mudah didapatkan oleh pihak swasta, namun tetap ada alternatif pembiayaan mulai dari dana sendiri, pinjaman hingga investasi dan aset.

"Perubahan memang harus ada dana, tapi bisa dikoordinasikan dengan bisnis konsep dari investor. Investor bisa membantu untuk mendukung," sebut Budihardjo.

Memang tidak mudah meyakinkan calon investor di bisnis ritel saat ini, apalagi disalurkan untuk pusat perbelanjaan yang memang sepi sebelum pandemic. Namun, peluang mal legendaris bangkit 'dari kubur' ternyata tetap terbuka dimana Sarinah bias menjadi contoh.

"Masih ada peluang-peluang, terutama FnB (food and beverage) dan sebagainya masih bisa. Belanja offline itu dari ribuan tahun orang dagang dari jaman dulu dagang dalam bentuk membuka toko pasti masih hidup, Nggak cuma online, tapi offline juga bagus," ujar Budihardjo.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mal Legendaris Jakarta Mulai Ditinggalkan, Kini Jualan Tisu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular