Pasokan dari Ukraina Seret, RI Impor Gandum dari Mana?
Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan, masyarakat dihebohkan dengan harga mie instan yang disebut-sebut bisa naik tiga kali lipat. Karena menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, harga gandum saat ini tengah naik dan pasokan yang sulit.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto tidak secara eksplisit mengatakan pasokan impor yang sulit karena adanya tensi geopolitik Rusia dan Ukraina. Namun, data BPS menunjukan nilai impor biji gandum dan meslin dari Ukraina turun 79,38% sepanjang Januari-Juli 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Setianto menjelaskan, share impor biji gandum dan meslin dari Ukraina sepanjang Januari-Juli 2021 mencapai 4,9%, namun di Januari-Juli kini sharenya hanya 0,1% terhadap keseluruhan impor biji gandum dan meslin.
"Impor biji gandum dan meslin dari Ukraina pada Januari-Juli 2022 dibandingkan Januari-Juli 2021, secara nilai turun. Dari US$ 91,4 juta pada Januari-Juli 2021, menjadi US$ 2 juta pada Januari-Juli 2022," jelas Setianto dalam konferensi pers, Senin (15/8/2022).
Kendati demikian, dilihat secara keseluruhan, berdasarkan data BPS sumber biji gandum dan meslin Indonesia terdiversifikasi pada beberapa negara, bukan hanya Ukraina. Seperti Australia, Argentina, Kanada, Brazil, India, Amerika Serikat, dan Moldova.
Dari delapan negara yang mengimpor biji gandum dan meslin ke Indonesia tersebut, tiga negara di antaranya memiliki share impor terbesar, di sepanjang Januari-Juli 2022.
"Australia, Argentina, dan Kanada merupakan tiga negara sumber impor biji gandum dan meslin terbesar untuk Indonesia. Kemudian biji gandum dan meslin yang secara konsisten diimpor dari India, meski sharenya kecil," jelas Setianto.
Secara rinci, berikut nilai impor gandum dan meslin dari 7 negara pengimpor terbesar untuk Indonesia:
1. Australia
Sepanjang Januari hingga Juli 2022 nilai impor dari negara kanguru ini mencapai US$ 787,7 juta atau mencapai 37,4%, turun dibandingkan dengan nilai impor pada Januari-Juli 2021 yang sebesar US$ 986,7 juta yang secara persentase mencapai 52,8%.
2. Argentina
Nilai impor gandum dan meslin dari Argentina sepanjang Januari-Juli 2022 mencapai US$ 502,2 juta dengan share mencapai 26,7%, naik dibandingkan periode Januari-Juli 2021 yang mencapai US$ 162,2 juta dengan share keseluruhan impor gandum dan meslin hanya 9,4%.
3. Kanada
Adapun sepanjang Januari-Juli 2022, nilai impor gandum dan meslin dari Kanada mencapai US$ 341,3 juta atau mencakup 12,6%, turun dibandingkan dengan nilai impor periode Januari-Juli 2021 yang mencapai US$ 387,6 juta atau 20,6%.
4. India
Secara nilai, impor gandum dan meslin dari India naik drastis pada Januari-Juli 2022 yang mencapai US$ 213,1 juta, dan hanya US$ 36,6 juta pada Januari-Juli 2021. Dengan share masing-masing 9,9% dan 2%.
5. Brazil
Nilai impor gandum dan meslin dari Brazil sepanjang Januari hingga Juli 2022 mencapai US$ 211,2 juta atau dengan share 10,8%, naik dibandingkan periode Januari-Juli 2021 yang mencapai US$ 30,3 juta dengan share hanya 2% dari keseluruhan impor biji gandum dan meslin.
6. Amerika Serikat
Impor gandum dan meslin dari Amerika Serikat sepanjang Januari-Juli 2022 sebesar US$ 43,1 juta dengan share 1,9%, turun dibandingkan periode Januari-Juli 2021 yang mencapai US$ 121,1 juta dengan share 6,6%.
7. Moldova
Negara yang terletak di antara Rumania dan Ukraina, Eropa ini juga menjadi salah satu pengimpor biji gandum dan meslin terbesar ke Indonesia. Nilai impornya pada Januari-Juli 2022 mencapai US$ 9,7 juta dengan share 0,6%, naik dibandingkan realisasi impor pada Januari-Juli 2021 yang hanya mencapai US$ 2 juta atau dengan share 0,1%.
(mij/mij)