Ini Biang Kerok Harga Mi Instan Bakal Naik

redaksi, CNBC Indonesia
11 August 2022 06:55
The Joint Coordination Centre officials are seen onboard Sierra Leone-flagged cargo ship Razoni, carrying Ukrainian grain, during an inspection in the Black Sea off Kilyos, near Istanbul, Turkey August 3, 2022. Turkish Defence Ministry/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES.     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: via REUTERS/TURKISH DEFENCE MINISTRY

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, akibat perang Rusia-Ukraina, ada 180 juta ton gandum tak bisa keluar ke pasar dunia. Mentan pun mewanti-wanti dampaknya ke Indonesia, termasuk harga mi instan.

"Saya bicara ekstrem aja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus," kata Syahrul dalam sebuah webinar, dikutip Kamis (11/8/2022).

Data Departemen Pertanian AS (USDA) menunjukkan, Indonesia adalah importir gandum terbesar dunia, telah melampaui Mesir. Gandum merupakan tanaman biji-bijian penghasil tepung terigu.

Dalam periode tahun marketing Juli-April tahun 2021/2022, sumber pasokan gandum impor gandum Indonesia adalah terutama dari Australia (33,1%), Ukraina (28,7%), Argentina (13,4%), Kanada (11,3%), dan AS (1,4%). Seiring pergerakan aktifitas ekonomi, impor gandum Indonesia tahun 2022/2023 diprediksi bakal naik ke 11,5 juta ton.

Tradingeconomics mencatat, harga gandum di sesi perdagangan hari ini (Rabu, 10/8/2022 pukul 13.27 WIB) naik ke US$7,83 per bushel. Posisi ini tidak jauh berbeda dengan harga di medio Februari tahun 2022. Atau, sebelum perang Rusia-Ukraina pecah.

Setelah perang Rusia-Ukraina pecah di jelang akhir Februari 2022, harga gandum internasional terus melonjak, hingga ke US$12,52 per bushel di 7 Maret 2022.

Harga kemudian melandai dan berfluktuasi di bawah US$11 per bushel. Harga gandum kembali melonjak ke US$12,77 di 17 Mei 2022 hingga kemudian terus melandai ke posisi saat ini dengan tren bergerak naik.

Penurunan harga gandum seiring dengan potensi stok yang positif, serta sinyal dari Rusia dan Ukraina yang sepakat membuka jalur ekspor untuk gandum.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Franky Welirang tak menampik, gandum yang masuk pada Agustus hingga September besok bisa saja menjadi harga gandum tertinggi.

"Tapi, kenaikan ini tak berdampak banyak terhadap harga mi. Harga mi instan bisa saja naik, bisa saja. Tapi kalau ada pernyataan yang mengatakan bisa 3 kali lipat, itu berlebihan. Sangat-sangat berlebihan," kata Franky seperti dikutip dari Detik.com, Kamis (11/8/2022).

Sementara itu, Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat harga tepung terigu terus naik.

Di mana per 9 Agustus 2022 sudah naik jadi Rp12.200 per kg Melonjak 12,96% atau Rp1.400 per kg dari 1 Maret 2022, yaitu setelah terjadinya perang Rusia-Ukraina.

Pada 18 Mei 2022, harga tepung terigu tercatat sudah bertengger di Rp11.500 per kg.

Padahal, di tanggal 1 November 2021, harga tepung terigu masih tercatat di Rp10.300 per kg.

"Dalam mi instan itu 40% packaging material, kan ada kantor, ada plastik, plastik di dalamnya. Waktu harga minyak goreng naik 100% ribut nggak? Kalau cabe naik 300% ribut nggak mi instan? nggak. Kok terigu naik nggak sampai 100% saja sudah ribut," tukas Franky.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Mi Instan Beneran Terus Naik, Nih Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular