Ini Ternyata Rahasia Harga Mi Instan yang Lagi Naik

Mira Rachmalia, CNBC Indonesia
12 August 2022 14:10
Bos Mi Instan: Proyeksi Harganya Mi Instan Naik 300% Berlebihan (CNBC Indonesia TV)
Foto: Bos Mi Instan: Proyeksi Harganya Mi Instan Naik 300% Berlebihan (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Franky Welirang buka suara soal ramai harga mi instan yang dikabarkan bakal naik hingga 3 kali lipat. Tak menampik harga mi instan naik, tapi Franky mengatakan naiknya tidaklah berlebihan seperti yang dikhawatirkan.

Franky menjelaskan, harga gandum di dunia memang sudah melonjak hingga 68% di tahun 2021 akibat gangguan panen di negara-negara pemasok dunia seperti AS dan Kanada. Memasuki tahun 2022, ujarnya, harga gandum kembali naik 18% setelah perang Rusia-Ukraina pecah.

Gandum merupakan tanaman serelia asal-usul tepung terigu. Mi instan terbuat dari tepung terigu yang diolah dengan beragam bahan tambahan pangan.

Hanya saja, menurut Franky, kenaikan harga gandum bukanlah penyebab utama kenaikan hargab mi instan. Apalagi, tukas dia, jika diprediksi mi instan bakal naik harga hingga 3 kali lipat.

Franky kemudian memperagakan sebungkus mi instan.

"Kita bedah. Ini, apakah terigu 100%? Kita kupas costnya. Ini nilon (plastik nilon untuk kemasan mi instan), mahal nih. Ada minyak goreng, ada bawang goreng. Ada juga bumbu, ada lada, ini macam-macam, ada cabe. Nah, yang ini kemarin naik dari 30 ribu ke 100 120 ribu kamu nggak ribut kan?," kata Franky kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (12/8/2022).

Dari satu bungkus mi instan ukuran 65 gram, jelasnya, mengandung beragam komponen yang kemudian membentuk harga.

"Ini 65 gram, ada minyak gorengnya loh. Diproses. Berapa minyak goreng terserap? Sisanya baru terigu. Kalau harga terigu naik 500 perak sekilo, jadinya berapa duit? 1 kg itu 1.000 gram loh, ini 65 gram. Kalau 1 kg bagi 65 gram katakan jadinya 15 pieces. Jadi, mau gimana bisa naik 300%?," kata Franky.

Jika mengacu Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga tepung terigu per 31 Desember 2021 tercatat naik 6,12% dari Rp9.800 per kg di 4 Januari 2021 menjadi Rp10.400 per kg.

Sementara, harga per 11 Agustus 2022 tercatat melonjak 17,31% dari Rp10.400 per kg di 4 Januari 2022 menjadi Rp12.200 per kg.

Jika mengacu tradingeconomics, harga gandum di sesi perdagangan siang (Jumat, 12/8/2022 pukul 13.26 WIB) bertengger di US$8,05 per bushel. Sebelumnya, harga gandum sempat cetak rekor pada 17 Mei 2022 di US$12,77 per bushel.

Bos Indofood Buka-bukaan Harga Gandum DuniaFoto: Bos Indofood Buka-bukaan Harga Gandum Dunia
Bos Indofood Buka-bukaan Harga Gandum Dunia

Pada 7 Maret 2022, harga gandum sempak melonjak ke US$12,52 per bushel, kemudian turun melandai hingga rekor lagi di 17 Mei 2022.

Sebelum 22 November 2021, harga gandum dunia sejak tahun 2019 selalu bertengger di bawah US$8 per bushel.

Sementara, harga CPO dunia sejak awla tahun 2022 juga cetak rekor beruntun. Tertinggi pertama mencapai MYR7.074 per ton di 9 Maret 2022. Kemudian turun dan kembali rekor lagi ke MYR7.104 per ton di 29 April 2022.

Saat ini, harga CPO duni berfluktuasi di rentang MYR4.407 per ton.

"Dan, nggak alladin. Semua ada waktu. Tergantung kontraknya kapan," tukas Franky.

Rawan Spekulan

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang memperingatkan harga mi instan bisa naik 3 kali lipat. Mentan mengatakan, hal itu sebagai akibat efek domino perang Rusia-Ukraina.

Franky mengatakan, pernyataan Mentan tersebut harus dimaknai positif agar waspada dengan harga pangan.

Hanya saja, dia pun balik mewanti-wanti, pernyataan tersebut bisa memicu perilaku spekulan.

"Itu bisa memicu pedagang berspekulasi. Karena itu saya katakan mungkin 3 kali lipat itu berlebihan. Karena nggak wajar dalam posisi itu," pungkas Franky.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Disorot Jokowi Terus, Ini Dia Raja Gandum Dunia! AS Kalah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular