
Ini 5 Negara Asal Impor Gandum RI, Ukraina Pernah Terbesar

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga gandum internasional terus bergerak naik pascakeputusan Rusia tak lagi memperpanjang kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam (Black Sea Grain Initiatives). Keputusan Presiden Vladimir Putin per hari Senin (17/7/2023) itu kemudian berlanjut dengan serangan bom Rusia yang menghantam terminal gandum di pelabuhan Odesa.
Fluktuasi tinggi harga gandum dipicu memanasnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina, ditambah kondisi cuaca yang berdampak pertanian.
Tradingeconomics mencatat, harga gandum hari ini, Selasa (25/7/2023), bergerak di level US$7,61 per bushel (gantang, 1 bushel gandum = 27,2 kg). Padahal pada 30 Mei 2023 lalu sempat menyentuh level terendah tahun ini, di US$55,91 per bushel. Dan anjlok ke US$6,32 per bushel pada 12 Juli 2023, sebelum melonjak ke US$7,51 per bushel pada 22 Juni 2023.
Lalu apakah akan berdampak ke Indonesia?
Seperti diketahui, gandum adalah bahan baku utama tepung terigu. Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga tepung terigu curah hari ini, Selasa (25/7/2023) turun Rp80 ke Rp11.020 per kg. Sedangkan harga tepung terigu kemasan naik Rp40 ke Rp13.680 per kg.
Sementara, Indonesia bergantung sepenuhnya pada pasokan gandum impor. Yang digunakan untuk memproduksi tepung terigu, bahan baku pangan. Selain itu, Indonesia juga mengimpor gandum untuk grade pakan ternak.
Akibat perang Rusia dan Ukraina, impor gandum Indonesia ikut terkena dampak. Di mana, Indonesia disebutkan biasanya mengandalkan pasokan gandum Ukraina untuk grade lebih murah.
![]() Rusia Serang Kota Pelabuhan Gandum 3 Hari Beruntun |
Dengan posisi Australia yang lebih dekat, Indonesia kemudian lebih banyak mengandalkan pasokan gandum dari Australia.
Data Departemen Pertanian AS (USDA) mencatat, pada tahun 2021/2022, Indonesia mengimpor 11,22 juta ton gandum. Di mana, Australia jadi pemasok terbesar gandum ke Indonesia, dengan porsi mencapai 34,2 persen.
Diikuti Ukraina dengan porsi 25,5% dan Argentina 14,1%. Selain itu, Indonesia juga mengimpor gandum dari Amerika Serikat (AS) dengan porsi 1,24%, dengan harga lebih mahal dibandingkan pemasok lain.
Tahun 2022/2023, impor gandum Indonesia diprediksi turun sekitar 4,7% menjadi 10,7 juta ton. Dan diprediksi bakal berbalik tumbuh (rebound) ke 11,0 juta ton, menyusul optimisme peprbaikan ekonomi pascapandemi Covid-19. Belum lagi, pertambahan penduduk, yang akan mendorong pertumbuhan konsumsi pangan berbasis gandum di dalam negeri.
Selain mengimpor gandum, Indonesia juga mengimpor tepung terigu, terutama dari Turki, India, dan Vietnam. Dengan porsi masing-masing secara berturut-turut adalah 34,9%, 24,7%, dan 15,7%. USDA mencatat, pertengahan periode tahun 2022/2023, Indonesia mengimpor tepung terigu sebanyak 27,06 juta ton setara gandum.
Berikut 5 negara impor gandum Indonesia:
- tahun 2018/2019
1. Ukraina
2. Kanada
3. Argentina
4. AS
5, Australia.
- tahun 2021/2022
1. Australia
2. Ukraina
3. Argentina
4. Kanada
5. AS
- tahun 2022/2023 (Juli-Januari)
1. Australia
2. Kanada
3. AS
4. Ukraina
5. Argentina.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentara Bayaran Rusia Rilis Video Peti Mati Tentara Ukraina
