Internasional

Putin Minggir! 'Kiamat' Beras Ancam Bumi, India Biang Kerok

sef, CNBC Indonesia
24 July 2023 16:59
Banjir bandang yang melanda kawasan India utara ternyata berdampak pada bangunan ikonis sekaligus destinasi wisata terpopuler di negeri itu, Taj Mahal. (AFP/PAWAN SHARMA)
Foto: (AFP/PAWAN SHARMA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Potensi "kiamat" makanan makin jadi. Kini ancaman melanda beras.

Pasca Rusia keluar dari Black Sea Grain Initiatives (Perjanjian Biji-bijian Laut Hitam) yang memungkinkan berlayarnya gandum, jagung hingga minyak bunga matahari Ukraina dengan aman di Laut Hitam, India kini melarang ekspor beras putih non-basmati. Ini merujuk beras setengah giling atau giling utuh, dipoles atau diglasir maupun tidak.

Hal tersebut untuk mengekang inflasi domestik di negara itu, jelang pemilihan umum (pemilu) yang bakal berlangsung tahun depan. Inflasi makanan yang melonjak memang telah memberi tekanan pada pemerintah Perdana Menteri (PM) Narendra Modi.

"Aturan akan memastikan ketersediaan beras putih non-basmati yang memadai di pasar India," kata pemerintah sebagaimana ditulis The Guardian, dikutip Senin (24/7/2023).

"Ini menyebabkan penurunan harga bagi konsumen domestik," tambah pemerintah lagi.

"Harga beras dalam negeri cenderung meningkat. Harga eceran telah meningkat 11,5% selama setahun dan 3% selama sebulan terakhir," kata pemerintah lagi.

Hal itu kemudian telah meningkatkan kekhawatiran kenaikan lebih lanjut dalam harga pangan global. Perlu diketahui, India adalah pengekspor beras terbesar di dunia, menyumbang lebih dari 40% pengiriman global.

Meskipun larangan tersebut tidak berlaku untuk beras basmati bermutu tinggi, yang menjadi varietas paling terkenal di India, beras putih non-basmati menyumbang sekitar 25% ekspor. Langkah India itu kemudian membuat harga beras dari beberapa negara Asia lebih tinggi di pasar global, meski pasar utama beras India adalah negara-negara Afrika.

Thailand dan Vietnam misalnya, masing-masing pengekspor beras terbesar kedua dan ketiga dunia, juga mengalami kenaikan harga beras pasca pengumuman India. Khususnya beras pecah belah 5%.

Beras Vietnam sempat diperdagangkan pada level tertinggi sejak 2011 dan masih bergerak ke lebih tinggi. Sementara varietas Thailand melonjak ke level yang tidak terlihat selama lebih dari dua tahun.

Beras adalah makanan pokok bagi lebih dari 3 miliar orang dengan hampir 90% dari tanaman intensif air diproduksi di Asia. Harga global sudah berada di level tertinggi dalam 11 tahun.

Indonesia adalah konsumen beras terbesar keempat dunia, setelah China, India, dan Bangladesh. Negara ini mengonsumsi 37,6 juta metrik ton, berdasar data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) Juli 2023.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas "Kiamat" Baru Hantam Bumi, RI Terancam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular