
Tiba-tiba China Borong Gandum Besar-besaran, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - China dilaporkan tengah membeli gandum sebanyak-banyaknya sejak awal tahun 2023 ini. Impor gandum China sepanjang 4 bulan pertama tahun 2023 terbang sampai 80%.
Diperkirakan, impor akan melampaui kuota dengan tarif tertentu sebanyak 9,6 juta ton.
Lonjakan impor terjadi di tengah pergerakan harga gandum yang dalam tren penurunan. Meski secara umum masih berfluktuasi sejak awal tahun 2023.
Tradingeconomics menunjukkan, harga gandum hari ini diperdagangkan di rentang US$6,16 per pon, turun dibandingkanĀ harga awal tahun 2023 yang berada di rentang US$7,75 per pon.
Harga gandum sempat melonjak gila-gilaan sejak perang Rusia-Ukraina pecah. Akibatnya, harga gandum terbang ke US$12,77 per ton pada pertengahan Mei 2022, rekor tertinggi setidaknya dalam 5 tahun.
Wolrd Grain melansir Administrasi Umum Kepabeanan, impor gandum oleh China mencapai hampir 6 juta ton pada periode Januari-April 2023. Volume ini setara dengan 60% dari total impor gandum tahun 2022. ImporĀ bulan April 2023 tercatat melonjak 1414% dibandingkan tahun 2022 sebesar 4,7 juta ton.
Disebutkan, 60% impor gandum China awa tahun ini berasal dari Australia, disusul Kanada sekitar 19%, Prancis 13%, dan porsi impor dari AS 8%.
Industri pakan ternak di China dilaporkan tengah memangkas penggunaan gandum lokal, yang memicu impor gandum putih standar Australia.
Di saat bersamaan, impor jagung oleh China anjlok 8,4% dibandingkan Januari-April 2022, dipicu semakin besarnya kesenjangan harga gandum dan jagung.
Tak hanya jagung, impor kedelai oleh China juga dilaporkan turun 6,8%, dan beras anjlok 39,7%.
Sementara itu, International Grainns Council (IGC) memproyeksikan, produksi gandum dunia tahun 2023/2024 bakal melonjak 3 juta tahun hingga cetak rekor ke 2,29 miliar ton.
Di sisi lain, konsumsi diprediksi bakal meningkat ke 2,30 miliar ton.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, RI Kecanduan Impor Gandum, Bisa Lepas Gak Sih?
