
Harga Terigu 'Terbang' Biang Kerok Mi Instan Bisa Naik 3x

Jakarta, CNBC Indonesia - Pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo terkait harga mi instan bakal naik 3 kali lipat tengah jadi sorotan.
"Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, dimana ada 180 juta ton gandum ngga bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3x lipat," kata Syahrul dalam sebuah webinar, dikutip Rabu (10/8/2022).
"Saya bicara ekstrem aja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus," tambahnya.
Tak ketinggalan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno pun turut berkomentar.
"Dampak dari ketidakstabilan ekonomi global karena pandemi dan perang Rusia-Ukraina mengakibatkan lonjakan harga gandum termasuk mi instan dan turunannya. Bukan tanpa sebab, karena kedua negara tersebut merupakan penyuplai hampir 30-40% produksi gandum dunia," begitu kata pria yang akrab disapa Sandi ini dalam unggahan di akun Instagramnya, dikutip Rabu (10/8/2022).
Lalu, bagaimana sebenarnya pergerakan harga gandum dan pengaruhnya ke mi instan produksi Indonesia?
Gandum merupakan tanaman biji-bijian penghasil tepung terigu.
Data Departemen Pertanian AS (USDA) menunjukkan, Indonesia adalah importir gandum terbesar dunia, telah melampaui Mesir.
Dalam periode tahun marketing Juli-April tahun 2021/2022, sumber pasokan gandum impor gandum Indonesia adalah terutama dari Australia (33,1%), Ukraina (28,7%), Argentina (13,4%), Kanada (11,3%), dan AS (1,4%).
Gandum digunakan untuk pangan dan juga bahan baku pakan ternak. Tahun 2021/2022, impor gandum Indonesia diprediksi naik 1,8% mencapai 11,2 juta ton.
Seiring pergerakan aktifitas ekonomi, impor gandum Indonesia tahun 2022/2023 diprediksi bakal naik ke 11,5 juta ton.
Di mana, konsumsi oleh industri tepung terigu di tahun 2021/2022 diprediksi mencapai 9,1 juta ton dan ke industri pakan diperkirakan mencapai 1,7 juta ton.
Selain mengimpor gandum, Indonesia juga tercatat mengimpor tepung terigu. USDA mengestimasi, impor terigu tahun 2021/2022 melonjak 32% menjadi 62 ribu ton setara gandum. Di mana, India tercatat menggantikan Turki sebagai pemasok utama tepung terigu ke Indonesia.
Tren konsumsi produk berbasis gandum di Indonesia, seperti roti, pizza, dan pasta dilaporkan meningkat. USDA memproyeksikan, konsumsi pangan berbasis gandum di Indonesia di tahun 2021/2022 naik 3,3% jadi 9,1 juta ton dan naik lagi ke 9,4 juta ton di 2022/2022.
![]() Karyawan menata mie instan di Supermarket Jakarta, Kamis, 21/7. Harga mi instan sudah merangkak naik beberapa waktu terakhir karena efek situasi dunia seperti perang Ukraina yang mengerak harga terigu dan gandum. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
Lalu bagaimana harganya?
Tradingeconomics mencatat, harga gandum di sesi perdagangan hari ini (Rabu, 10/8/2022 pukul 13.27 WIB) naik ke US$7,83 per bushel. Posisi ini tidak jauh berbeda dengan harga di medio Februari tahun 2022. Atau, sebelum perang Rusia-Ukraina pecah.
Setelah perang Rusia-Ukraina pecah di jelang akhir Februari 2022, harga gandum internasional terus melonjak, hingga ke US$12,52 per bushel di 7 Maret 2022.
Harga kemudian melandai dan berfluktuasi di bawah US$11 per bushel. Harga gandum kembali melonjak ke US$12,77 di 17 Mei 2022 hingga kemudian terus melandai ke posisi saat ini dengan tren bergerak naik.
Penurunan harga gandum seiring dengan potensi stok yang positif, serta sinyal dari Rusia dan Ukraian yang sepakat membuka jalur ekspor untuk gandum.
Di dalam negeri, harga terigu pun terpantau terus menanjak.
Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat harga tepung terigu per 9 Agustus 2022 sudah naik jadi Rp12.200 per kg Melonjak 12,96% atau Rp1.400 per kg dari 1 Maret 2022, yaitu setelah terjadinya perang Rusia-Ukraina.
Pada 18 Mei 2022, harga tepung terigu tercatat sudah bertengger di Rp11.500 per kg.
Padahal, di tanggal 1 November 2021, harga tepung terigu masih tercatat di Rp10.300 per kg.
Sementara itu, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus (Franky) Welirang mengatakan, harga gandum internasional sudah berada di level tertingginya. Dan, tak akan mengalami kenaikan lagi.
Di sisi lain, jelasnya, harga mi instan tak hanya ditentukan oleh harga gandum. Namun, ada komponen lain yang berpengaruh.
"Dalam mi instan itu 40% packaging material, kan ada kantor, ada plastik, plastik di dalamnya. Waktu harga minyak goreng naik 100% ribut nggak? Kalau cabe naik 300% ribut nggak mi instan? nggak. Kok terigu naik nggak sampai 100% saja sudah ribut," katanya kepada Detik, dikutip Rabu (10/8/2022).
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Mi Instan Beneran Terus Naik, Nih Buktinya
