Economic Update 2022

WNI Jadi Korban Penipuan di Kamboja, Ini Kata Menlu Retno

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
12 August 2022 17:00
4 Langkah Kemenlu Tangani Kasus Penyekapan WNI di Kamboja(CNBC Indonesia TV)
Foto: 4 Langkah Kemenlu Tangani Kasus Penyekapan WNI di Kamboja(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban penipuan perusahaan investasi palsu di kota Sihanoukville, Kamboja. Tak hanya ditipu dan terjebak lowongan kerja bodong, mereka juga dilaporkan disekap.

Sebanyak 62 WNI korban penipuan dan perdagangan manusia berhasil dikeluarkan dengan selamat dari perusahaan online scam di kota tersebut. Per Jumat, (12/8/2022), jumlah WNI yang sudah dapat diselamatkan KBRI Phnom Penh, bekerja sama dengan otoritas setempat, telah mencapai 234 orang.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan kasus ini merupakan puncak dari sebuah gunung es, sehingga pihaknya langsung bergerak mengevakuasi WNI di sana.

"Kita tidak mengerti sebesar apa gunung esnya, sedang didalami. Begitu kita dapat informasi adanya beberapa WNI yang minta dievakuasi dari Sihanoukville, kita bergerak. Kbetulan saat itu saya sedang berada di Kamboja untuk pertemuan Asean," ujar Retno dalam Economic Update di program Power Lunch CNBC Indonesia, Jumat (12/8/2022).

Retno mengatakan sesampainya di Phnom Penh pada 2 Agustus, ia langsung bertemu dengan Kepala Polisi Kamboja, Jenderal Neth Savouen, di Markas Besar Kepolisian Kamboja.

Dalam pertemuan tersebut, Retno didampingi oleh beberapa pejabat Kepolisian RI, yaitu Komisaris Jenderal Pol. Arief Sulistyanto (Kabarahankam), Irjen Pol. Merdisam, Waka Badan Intelijen Kepolisian dan Brigjen Pol. Amur Chandra (Sekretaris NCB Interpol).

"Saya juga melakukan pertemuan dengan menteri dalam negeri Kamboja. Karena urusan ini ada di bawah Menteri Dalam Negeri Kamboja," lanjutnya.

Setidaknya ada empat hal yang Retno sampaikan. Pertama adalah bagaimana pihak RI mengalamatkan dan mengambil langkah tepat terkait kasus tersebut.

"Bermula dari 62 orang lalu bertambah menjadi ratusan, hampir 300 orang kami evakuasi. Sebagian sudah dipulangkan, sebagian masih berada di penampungan di Phnom Penh untuk menunggu proses pemulangan," paparnya.

"Kedua, bagaimana kita menangani sisa WNI. Ini adalah puncak gunung es, jadi kita butuh kerja sama dengan otoritas Kamboja untuk mencari tahu seberapa besar kasus yang masih bersisa."

Sementara yang ketiga, Retno meminta agar otoritas Kamboja juga ikut menindak terjadinya masalah penipuan dan perdagangan manusia tersebut.

"Kita sudah sampaikan semua bukti-buktinya, plus kita sendiri juga punya PR. Di mana enggak mungkin orang pergi ke sana (Kamboja) kalau tidak ada pelaku dari sini (Indonesia). Otoritas dua negara ini harus melakukan perannya masing-masing," tambahnya.

Terakhir, Retno mengatakan untuk mencegah kembali terjadinya kasus serupa di masa mendatang. Kasus saat ini bukan pertama kalinya. Pada 2021 lalu, Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu), telah menangani ratusan orang dalam kasus serupa.

"Realita yang terjadi adalah 10 orang pulang, tetapi 100 orang kemudian kembali berangkat. Ini adalah kasus penipuan, kasus perdagangan manusia, sehingga kami mau penanganannya harus dari hulu sampai hilir. Kalau hanya ditangani di hilir, kasus ini tidak akan selesai," tegasnya.

Retno mengatakan perlindungan WNI di luar negeri merupakan salah satu prioritas utama Kemlu. Tak hanya meningkatkan pelayanan dan pelindungan, tetapi Kemlu juga tengah membangun sistem sehingga WNI lebih mudah dilindungi.

Salah contohnya adalah perbaikan upaya Kemlu dalam perlindungan untuk para tenaga kerja yang bekerja di Malaysia dan di Arab Saudi.

"Di Malaysia kita sudah punya MoU, dimana artinya semua tenaga kerja kita yang berangkat ke Negeri Jiran akan termonitor dengan baik, memiliki gaji yang sudah ditetapkan dan lainnya. Hal yang sama juga dilakukan dengan Arab Saudi, dimana negosiasinya cukup lama dan MoU-nya akan ditandatangani 11 Agustus mendatang," tutupnya.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menlu Retno: Saya Bukan 'Geer', Indonesia Selalu Dihormati

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular