Malaysia Salip Indonesia! Ini Resepnya...
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia siap-siap disalip tetangganya, Malaysia. Pasalnya ekonomi Negeri Jiran diprediksi akan bertumbuh 6,7% year-on-year/yoy pada kuartal II/2022. Apa pendorongnya?
Pertumbuhan ekonomi yang solid ini disebabkan oleh pembukaan kembali pembatasan ketat pada April yang membuat aktivitas masyarakat berangsur normal. Ditambah dengan low base effect yang membuat laju ekonomi Malaysia melejit.
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters memperkirakan ekonomi Malaysia tumbuh 6,7% yoy pada kuartal II/2022. Angka ini lebih tinggi dari kuartal sebelumnya di 5% yoy.
"Konsumsi swasta kemungkinan merupakan pendorong pertumbuhan utama. Lebih jauh lagi, lonjakan tajam 30% yoy pada pertumbuhan ekspor kuartal II/2022 akan berkontribusi pada pencetakan PDB kuartal II/2022 yang lebih cepat," kata Vincent Loo dari KAF Investment Bank .
Pertumbuhan ekspor sebesar 22% pada kuartal pertama, Loo menambahkan.
"Kami memperkirakan pertumbuhan PDB akan meningkat lebih lanjut di triwulan ke III/2022, terutama karena low base effect (penguncian secara nasional di triwulan III/2021) sebelum normal di triwulan IV/2021 dan ke tahun depan di balik perlambatan perdagangan global, meningkatnya tekanan inflasi dan kondisi moneter yang lebih ketat."
Ekonomi Malaysia juga ditopang oleh pasar tenaga kerja yang meningkat sehingga mendongkrak daya beli.
"Pasar tenaga kerja juga mengalami peningkatan dengan tingkat pengangguran menurun menjadi 3,9% pada Mei 2022, dibandingkan dengan 5% pada bulan yang sama pada 2020," kata Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob.
Sementara penjualan perdagangan grosir dan eceran juga mencatat yang lebih baik, naik 19,9% dan penjualan manufaktur meningkat 15,7% turut menopang pertumbuhan menurut Ismail Sabri.
Namun, ekonomi tetangga Indonesia tersebut masih akan dibayangi oleh perlambatan ekonomi global dan kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserves/The Fed).
"Sementara pertumbuhan ekspor secara keseluruhan berjalan dengan baik ... ekonomi terbukanya dihadapkan pada tantangan dan perlambatan ekonomi global yang berkembang yang didorong oleh pengetatan Fed AS dan ketidakamanan energi Eropa dari perang Rusia-Ukraina, bahkan ketika China mencoba untuk pulih dari penguncian yang disebabkan pandemi. kelemahan," kata Chua Han Teng dari DBS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)