Heboh Harga Mi Instan Naik 3x Lipat, Bos Indofood: Berlebihan

redaksi, CNBC Indonesia
11 August 2022 10:10
Penjualan mie instan di warkop kawasan Radio Dalam, Jakarta, Rabu (10/8/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penjualan mi instan di warkop kawasan Radio Dalam, Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, harga mi instan bakal naik 3 kali lipat. Hal itu, ujarnya, sebagai efek domino perang Rusia-Ukraina.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Franky Welirang kemudian menampik pernyataan Mentan Syahrul tersebut.

Meski, dia mengakui, gandum yang akan masuk ke Indonesia di bulan Agustus-September 2022 ini bisa jadi gandum dengan harga tertinggi.

"Tapi, kenaikan ini tak berdampak banyak terhadap harga mi. Harga mi instan bisa saja naik, bisa saja. Tapi kalau ada pernyataan yang mengatakan bisa 3 kali lipat, itu berlebihan. Sangat-sangat berlebihan," tukas Franky seperti dilansir Detik, dikutip Kamis (11/82022).

Franky menambahkan, terigu, yang dihasilkan dari gandum, bukanlah satu-satunya komponen utama dalam pembuatan mi instan. Sehingga, tidak berdampak signifikan.

Dalam sebuah webinar, Mentan Syahrul mengatakan, perang Rusia-Ukraina menyebabkan pasokan gandum ke pasar dunia tersendat. Di mana, kata Syahrul, ada sekitar 180 juta ton gandum tak bisa dipasok ke pasar dunia.

Sementara, Indonesia adalah pengimpor gandum terbesar di dunia. Dan, Ukraina-Rusia merupakan negara pemasok gandum dunia.

"Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, dimana ada 180 juta ton gandum nggak bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3x lipat. Saya bicara ekstrem aja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus," begitu kata Mentan Syahrul dalam sebuah webinar, dikutip Kamis (11/8/2022).

Di sisi lain, Franky mengungkapkan, Indonesia membeli gandum hanya dari satu negara tertentu.

"Dari bulan Juli-Agustus, Amerika, Kanada, Panen. Rusia panen, nanti sebentar lagi Argentina panen. Nggak usah diributinlah. Nggak ada yang perlu ditakut-takutin kepada konsumen kita," ujarnya.

Dia menjelaskan, harga gandum saat ini sudah mencapai level tertinggi dan tak akan mengalami kenaikan lagi. Jadi tak banyak mempengaruhi kenaikan harga mi instan.

"Saya kira nggak perlu ditakut-takuti lah rakyat ya (soal harga mi instan). Harga gandum memang sudah yang tertinggi hari ini. Ya susah, tidak akan naik lagi, saya tidak melihat harga gandum internasional akan lebih tinggi dari hari ini," kata Franky.

Data Departemen Pertanian AS (USDA) menunjukkan, dalam periode tahun marketing Juli-April tahun 2021/2022, sumber pasokan gandum impor gandum Indonesia adalah terutama dari Australia (33,1%), Ukraina (28,7%), Argentina (13,4%), Kanada (11,3%), dan AS (1,4%).

Tradingeconomics mencatat, harga gandum internasional pada sesi pagi perdagangan hari ini, Kamis (11/8/2022 pukul 9.37 WIB) turun ke US$7,98 per bushel.

Sebelumnya harga gandum internasional sempat cetak rekor di US$12,77 per bushel di 17 Mei 2022. Sejak saat itu, harga gandum terpantau berfluktuasi terus cenderung turun.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mi Instan Makin Mahal, Harga 'Beterbangan' di Minimarket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular