Terungkap! Ini Barang yang Diekspor Adik Prabowo dari Ukraina
Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang konglomerat Indonesia dilaporkan menjadi pihak pertama yang berhasil mengekspor hasil pangan Ukraina pasca serangan Rusia ke negara itu. Konglomerat itu adalah adik dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.
Peran Hashim dalam pengiriman ekspor pangan Ukraina ini terungkap dari sebuah data pengiriman biji-bijian yang dimuat Nikkei Asia, dikutip Rabu (10/8/2022). Data itu mengungkap aktivitas Kapal Riva Wind yang membawa 50.000 ton biji-bijian dan kini telah tiba di Istanbul. Kapal itu sebelumnya menempuh perjalanan sekitar dua hari dari Pelabuhan Chornomorsk, dekat kota Odessa, Ukraina.
Dalam laporan, kapal itu disebut memuat gandum untuk Harvest dan Comexindo International. Ini adalah dua perusahaan yang merupakan anak dari konglomerasi milik Hashim, Arsari Group. Perusahaan itu memang bergerak di bidang agribisnis, pertambangan dan perdagangan.
Selain dari Ukraina, perusahaan itu juga disebutkan membawa gandum Rusia. Pengiriman ini dilakukan dengan dua kapal, yakni Kapal White Shark dan Bronco. White Shark direncanakan membawa 25 ribu ton gandum menuju Mesir dari pelabuhan Novorossiysk Rusia. Sementara Bronco akan membawa 20 ribu ton gandum ke Angola dari pelabuhan yang sama.
Atas pengiriman ini, Havest dan Comexindo pun sempat mengeluarkan pernyataan. Pimpinan Harvest International, Gaurav Srivastava, mengatakan pengiriman tersebut berhasil atas persetujuan dan peran dan beberapa negara.
Pengiriman bahan pangan dari Ukraina sendiri sebelumnya telah terhenti sejak serangan Rusia 24 Februari lalu. Serangan itu menimbulkan blokade di sekitar Pelabuhan Odessa yang merupakan pintu keluar bahan pangan Ukraina menuju negara-negara lain.
"Saya ingin mengucapkan selamat atas kerja sama antara kepemimpinan Amerika Serikat (AS), Rusia, Ukraina, Indonesia, dan Turki karena telah menemukan titik temu yang cukup sehingga mereka memiliki visi yang selaras untuk mengurangi kekurangan pangan global," katanya.
"Saya juga secara khusus ingin berterima kasih kepada kapten dan awak kedua kapal, yang telah menunggu di kapal mereka sejak Februari 2022 di Ukraina. Mengeluarkan kapal dari Pelabuhan Odessa adalah tindakan keberanian dan keterampilan yang luar biasa."
Selain dua perusahaan itu, Hashim sendiri dilaporkan juga memberi pernyataan. Ia menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menjadi pihak yang netral dalam konflik antara Rusia dan Ukraina ini.
Ia mengatakan pengiriman ini berhasil dilakukan atas tindak lanjut Presiden Joko Widodo (Jokowi). Itu terjadi saat kunjungannya ke Ukraina dan Rusia.
"Indonesia adalah dan akan tetap menjadi pihak netral dalam perang," ujarnya.
(hsy/hsy)