
Diam-diam Adik Prabowo Ekspor Ini dari Ukraina, Nih Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Konglomerat Indonesia yang juga adik dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, disebut-sebut menjadi pihak pertama yang mengekspor hasil pangan Ukraina pasca serangan Rusia ke negara itu. Hal ini terkuak dari sebuah data pengiriman biji-bijian, sebagaimana dimuat Nikkei Asia, dikutip Rabu (10/8/2022).
Ini terkait aktivitas Kapal Riva Wind, yang membawa 50.000 ton biji-bijian, yang kini tiba di Istanbul. Kapal itu sebelumnya menempuh perjalanan sekitar dua hari dari Pelabuhan Chornomorsk, dekat kota Odessa, Ukraina.
Kapal tersebut sebenarnya terjebak sejak 4 Februari. Ia membawa gandum untuk Harvest dan Comexindo International.
Ini adalah dua perusahaan, anak dari konglomerasi milik Hashim, Arsari Group. Perusahaan itu memang bergerak di bidang agribisnis, pertambangan dan perdagangan.
Selain dari Ukraina, perusahaan itu juga disebutkan membawa gandum Rusia. Ini dilakukan dengan dua kapal, yakni Kapal White Shark dan Bronco.
White Shark direncanakan memuat 25 ribu ton gandum ke Mesir dari pelabuhan Novorossiysk Rusia. Sementara Bronco akan membawa 20 ribu ton gandum ke Angola dari pelabuhan yang sama.
"Saya ingin mengucapkan selamat atas kerja sama antara kepemimpinan Amerika Serikat (AS), Rusia, Ukraina, Indonesia, dan Turki karena telah menemukan titik temu yang cukup sehingga mereka memiliki visi yang selaras untuk mengurangi kekurangan pangan global," kata pimpinan Harvest International, Gaurav Srivastava.
"Saya juga secara khusus ingin berterima kasih kepada kapten dan awak kedua kapal, yang telah menunggu di kapal mereka sejak Februari 2022 di Ukraina. Mengeluarkan kapal dari Pelabuhan Odessa adalah tindakan keberanian dan keterampilan yang luar biasa."
Hashim sendiri dilaporkan juga memberi pernyataan. Ia menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menjadi pihak yang netral dalam konflik antara Rusia dan Ukraina ini.
Ia mengatakan pengiriman ini berhasil dilakukan atas tindak lanjut Presiden Joko Widodo (Jokowi). Itu terjadi saat kunjungannya ke Ukraina dan Rusia.
"Indonesia adalah dan akan tetap menjadi pihak netral dalam perang," ujarnya.
Sebelumnya biji-bijian Ukraina terjebak di wilayah Pelabuhan Odessa sesaat setelah Rusia melancarkan serangannya ke negara itu pada 24 Februari. Serangan ini bahkan telah menempatkan wilayah perairan dekat Odessa dalam zona penanaman ranjau laut yang membuat kapal-kapal tak bisa berlayar.
Namun baru-baru ini, Ukraina dan Rusia telah menyepakati pembukaan pelabuhan itu untuk kepentingan internasional. Pasalnya banyak negara-negara dunia, terutama negara Timur Tengah, yang bergantung dari pasokan gandum dari Ukraina.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Blak-blakan Adik Prabowo soal Ekspor Barang dari Ukraina
