Ini Sosok Pacar Putin yang Resmi Kena 'Bom' Sanksi AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Sanksi kembali diberikan Amerika Serikat (AS) ke sejumlah individu Rusia yang terkait dengan Kremlin. Salah satunya adalah seorang wanita yang diduga pacar Presiden Rusia Vladimir Putin, Alina Maratovna Kabaeva atau biasa disebut Alina Kabeva.
Sanksi ini sendiri merupakan realisasi pemberitaan April. Wall Street Journal melaporkan bahwa sanksi terhadap Kabaeva sedang dipertimbangkan oleh AS.
Selain Kabaeva, Departemen Keuangan AS juga mengumumkan sanksi terhadap sejumlah oligarki lainnya. Termasuk sebuah perusahaan produksi baja besar dan dua anak perusahaannya serta lembaga keuangan yang dituduh menjalankan operasi penghindaran sanksi dan direktur umumnya.
"Mereka dikenai sanksi karena menjadi atau pernah menjadi pemimpin, pejabat, pejabat eksekutif senior, atau anggota dewan direksi pemerintah Federasi Rusia," kata lembaga itu, dikutip dari CNN International, Rabu (3/8/2022).
Lalu siapa Kabaeva?
Mengutip The Sun, Kabaeva adalah seorang politisi Rusia, manajer media dan pensiunan atlet gimnastik. Lahir pada 12 Mei 1983 di Uzbekistan, yang saat itu masih bagian dari Uni Soviet, Kabaeva tumbuh dalam keluarga pencinta olahraga.
Ayah Kabeva bernama Marat Kabayev. Ia adalah pemain sepak bola profesional.
Pada usia tiga tahun, Kabaeva mengikuti jejak ayahnya untuk memulai karir olahraganya sendiri.
Ia menjadi bintang yang sedang naik daun dalam senam ritmik di masa remajanya. Kabaeva kemudian memenangkan medali emas di Olimpiade Athena 2004 dan medali perunggu pada Olimpiade Sydney pada 2000.
Kabaeva adalah salah satu pesenam paling sukses. Ia telah meraih 2 medali Olimpiade, 14 medali Kejuaraan Dunia, dan 21 medali Kejuaraan Eropa.
"Wanita yang kini berusia 38 tahun itu disebut bersembunyi di vila yang sangat pribadi dan sangat aman di Swiss," kata seorang sumber Page Six yang dikutip The Sun awal Maret lalu.
"Alina memiliki dua anak laki-laki dan perempuan kembar dengan Putin yang lahir di Swiss," tambah sumber itu.
"Semua anak memiliki paspor Swiss, dan saya kira dia juga punya."
Di Juli pemberitaan soal Kabeva juga muncul dari media lokal AS, New York Post, mengutip Telegram General SVR yang melansir orang dalam Kremlin. Ia disebut tengah hamil lagi.
Kabeva dan Putin disebut pertama kali bertemu 2004. Di 2008 ia dilaporkan menjadi "ibu negara rahasia" Rusia.
Namun hingga kini, belum ada pejabat Kremlin yang memverifikasi status Kabeva. Tapi memang kehidupan pribadi Putin sangat dirahasiakan
Perlu diketahui, sebenarnya ini bukan sanksi pertama Kabaeva. Sebelumnya telah mendapat sanksi dari Uni Eropa (UE) dan Inggris.
ia diberikan sanksi oleh Kantor Luar Negeri Inggris bersama mantan istri Putin, Lyudmila Ocheretnaya, bersama dengan beberapa sepupu Putin. Pemerintah Inggris mengatakan Kabaeva diduga memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan Putin dan dikabarkan menjadi pasangannya.
(sef/sef)