Internasional

Kapal Jagung Ukraina Dekati Turki, Zelenskiy Masih Waswas

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 August 2022 21:20
FILE PHOTO: Corn is seen at a farmers' cooperative in Maennolsheim, near Strasbourg, France, September 28, 2018. REUTERS/Vincent Kessler/File Photo
Foto: Ilustrasi Jagung (REUTERS/Vincent Kessler)

Jakarta, CNBC Indonesia - Turki mengatakan kapal pertama yang membawa pangan biji-bijian dari Ukraina ke pasar dunia, sejak agresi militer Rusia, berada di jalur untuk tiba dengan selamat di Istanbul pada Selasa (2/8/2022) malam.

Melansir Reuters, kapal itu sebelumnya berangkat pada Senin (1/8/2022) dari pelabuhan Odesa, Ukraina ke Lebanon melalui Turki di bawah kesepakatan perjalanan yang aman.

Ozcan Altunbudak, perwakilan Turki di pusat koordinasi yang dibentuk untuk mengawasi dimulainya kembali ekspor biji-bijian Ukraina, mengatakan bahwa kapal Razoni berbendera Sierra Leone itu berada di jalur untuk berlabuh di Istanbul pada Selasa malam.

Satu-satunya masalah sejauh ini adalah sedikit keterlambatan yang disebabkan oleh cuaca buruk, kata Altunbudak. Kapal yang membawa 26.527 ton jagung itu dijadwalkan tiba di Istanbul sekitar tengah malam waktu setempat.

Kapal itu nantinya akan diperiksa oleh pejabat Rusia, Turki, Ukraina, dan PBB di bawah ketentuan perjanjian jalur aman sebelum melanjutkan perjalanannya ke pelabuhan Tripoli di Lebanon, tujuan akhir yang direncanakan.

Presiden Ukraina Volodymr Zelenskiy dalam pidato malamnya pada Senin malam menyebut keberangkatan kapal itu sebagai sinyal positif pertama. Namun ia tetap memperingatkan terlalu dini untuk menarik kesimpulan atau memprediksi kondisi di masa depan.

"Kami tidak dapat memiliki ilusi bahwa Rusia hanya akan menahan diri dari mencoba mengganggu ekspor Ukraina," kata Zelenskiy.

Dikenal sebagai lumbung roti Eropa, Ukraina berharap untuk mengekspor 20 juta ton biji-bijian yang disimpan di silo dan 40 juta ton dari panen yang sekarang sedang berlangsung, awalnya dari Odesa dan Pivdennyi dan Chornomorsk di dekatnya. Ini diharapkan dapat membantu membersihkan silo untuk tanaman baru.

Sementara pihak Rusia menyebut kepergian Razoni sebagai berita "sangat positif". Moskow sebelumnya membantah bertanggung jawab atas krisis pangan, mengatakan sanksi Barat telah memperlambat ekspornya.

Rusia dan Ukraina sendiri juga saling menuduh meletakkan ranjau yang sekarang mengapung di sekitar Laut Hitam dan merupakan bahaya bagi pelayaran.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman: Ukraina Mulai Larang Ekspor Produk Pangan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular