Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia kini tengah mengalami krisis. Pertumbuhan ekonomi global bahkan dikatakan mengalami perlambatan akibat dunia menghadapi dunia krisis di atas krisis.
Akibatnya tidak sedikit warga di banyak negara yang harus mengalami kekurangan pangan hingga malnutrisi karena krisis ini. Ada pula yang melakukan hal-hal tak lazim hanya untuk bertahan hidup di situasi seperti ini.
Berikut daftar beberapa negara dan krisis yang dialaminya, melansir dari berbagai sumber:
Barter Seks di Sri Lanka
Sri Lanka kini tengah mengalami kekacauan karena bankrut, dengan sang presiden bahkan melarikan diri ke negara lain. Kerasnya hidup akhirnya membuat sejumlah wanita beralih profesi menjadi pekerja seks.
Mengutip media setempat The Morning, pekan lalu, mereka dilaporkan terpaksa melakukan itu demi mendapatkan makanan dan obat-obatan untuk keluarganya.
Data kelompok advokasi pekerja seks setempat, Stand Up Movement Lanka (SUML), mencatat kenaikan jumlah wanita yang menjadi PSK selama waktu krisis, sekitar 30%.
Mayoritas disebut berasal dari industri tekstil. Ini terkait hilangnya banyak pesanan dari luar negeri, sekitar 10-20%, karena krisis ekonomi.
"Kami mendengar bahwa kami dapat kehilangan pekerjaan karena krisis ekonomi di negara ini. Dan solusi terbaik yang dapat kami lihat saat ini adalah pekerja seks," kata salah satu perempuan.
"Gaji bulanan kami sekitar Rs 28.000 (Rp1,1 juta) dan maksimum yang bisa kami peroleh adalah Rs. 35.000 (Rp1,4 juta) dengan lembur," tambahnya. "Tapi melalui terlibat dalam pekerjaan seks, kami bisa mendapatkan lebih dari Rs. 15.000 (Rp624 ribu) per hari. Tidak semua orang akan setuju dengan saya, tapi inilah kenyataannya."
Mengutip laman yang sama, perdagangan seks berkembang pesat di lokasi yang dekat Bandara Internasional Bandaranaike Kolombo. Wilayah itu diduga berada di bawah perlindungan dan peraturan polisi, di mana banyak wanita dipaksa tidur dengan petugas oleh nyonya rumah bordil sebagai pengganti "keamanan".
Sementara laporan juga menyebutkan bahwa para wanita tersebut dipaksa untuk melakukan hubungan seks yang tidak aman atas desakan klien mulai dari akademisi hingga anggota mafia. Mereka tidak memiliki pilihan lain karena pekerjaan di bidang pertanian juga telah menyusut tajam.
Halaman 2>>
Kelaparan Hebat di Korut, Orang Kaya Makan Anjing
Korea Utara (Korut) kini terancam kelaparan. Ini akibat kenaikan harga pangan dan stok makanan yang berkurang.
Melansir Radio Free Asia (RFA), kekurangan pangan di Korut mulai meluas setelah adanya larangan impor dari awal pandemi Covid-19 pada Januari 2020. Harga bahan pangan seperti beras, jagung, dan tepung terus naik sehingga menyulitkan warga.
Meski begitu, rupanya kelompok elit dan tajir masih bisa menikmati salah satu hidangan paling mahal di negara itu. Salah satunya adalah sup daging anjing.
Mereka biasanya datang ke Kyongsong, restoran daging anjing terbesar kedua di Korut setelah Restoran Dangogi Pyongyang di Jalan Tongil di Pyongyang. Harga daging anjing sendiri dua kali lipat dari daging babi.
"Sup (daging anjing) berharga 12.000 won (Rp199 ribu) untuk satu mangkuk, kira-kira seharga dua kilo beras," beber seorang sumber dari kota Chongjin, Provinsi Hamgyong Utara, seraya menyebut nama makanannya dangogi-jang, dikutip Kamis (28/7/2022).
Sumber tersebut mengatakan banyak pelanggan datang ke restoran dari kalangan militer dan pejabat Partai Buruh yang berkuasa, termasuk Aparat Kementerian Keamanan Negara dan penegak hukum. Meski tak lazim dikonsumsi, daging anjing dianggap oleh beberapa orang sebagai makanan lezat musim panas dengan khasiat penambah kejantanan dan obat.
Daging anjing bukan satu-satunya hewan yang disarankan pemerintah Korut untuk disantap warga. Dalam mengatasi kelangkaan pangan pada 2021 lalu, tentara dan keluarga di negara tersebut diperintahkan untuk beternak kelinci agar dapat disantap.
Di tahun yang sama, warga juga diminta mengkonsumsi daging angsa hitam yang diklaim mengandung protein dan memiliki manfaat anti-karsinogenik. Otoritas juga menyarankan mengkonsumsi ikan badut, salah satu jenis ikan lumpur.
Malnutrisi di Nigeria
Situasi di Nigeria juga memperihatinkan. Tak hanya ada serangan bandit, para warga di negara di Afrika Barat ini juga mengalami malnutrisi.
MSF, salah satu badan internasional yang aktif di barat laut, mengatakan krisis kompleks telah memicu lonjakan malnutrisi akut parah di kalangan anak muda di negara tersebut.
Melansir AFP, di negara bagian Katsina saja, hampir 44.500 anak telah mengikuti program gizi tahun ini. Kini badan bantuan serta otoritas kesehatan setempat sedang mempersiapkan peningkatan ini menjadi 100.000 pada akhir tahun.
Nafisa Sani, seorang pejabat senior kesehatan Katsina, mengatakan negara bagian itu melihat angka kekurangan gizi yang tinggi bahkan untuk wilayah yang sering berjuang dengan kekurangan gizi anak-anak.
Klinik rawat inap Kofar Sauri di kota Katsina didirikan untuk merawat 200 pasien, tetapi menampung hingga 350 pasien, dimana para ibu sering berbagi tempat tidur di bangsal tenda. Fasilitas kesehatan lainnya melihat arus ratusan ibu yang mencari bantuan setiap hari.
Tempat rawat inap MSF di Katsina akan menambah kapasitas menjadi 500 tempat tidur bulan depan untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat selama beberapa minggu terakhir, tetapi kasus rumit naik 40 persen hanya selama seminggu terakhir.
Di dalam tenda, anak-anak balita, beberapa dalam perawatan darurat, ditimbang, diukur dan didiagnosis kekurangan gizi, seringkali setelah jatuh sakit karena penyakit lain, menurut staf medis.
"Kami memiliki campak yang sedang berlangsung, ada kesenjangan kelaparan dan dengan bandit kami memiliki banyak pengungsi. Ini memakan korban pada anak-anak... Dan ini hanya satu negara bagian," kata Dr Yakubu Abubakar, seorang dokter anak yang bekerja di salah satu klinik kota MSF Katsina.
MSF mengatakan di Gummi di negara bagian Zamfara yang berdekatan, timnya menyaring lebih dari 36.000 anak di bawah lima tahun pada Juni, dimana lebih dari separuh anak-anak itu kekurangan gizi. Satu dari empat orang mengalami kekurangan gizi parah dan membutuhkan perawatan medis segera.
UNICEF mengatakan Nigeria menempati urutan pertama di benua itu dan kedua di dunia untuk kekurangan gizi anak. Sekitar delapan juta anak di barat laut kekurangan gizi, kata badan tersebut.