INTERNASIONAL

Krisis Dunia: dari Barter Seks, Makan Anjing & Malnutrisi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
29 July 2022 16:45
Bayi Kurang Gizi di Yaman
Foto: Bayi Kurang Gizi di Yaman (AP/Hani Mohammed)

Kelaparan Hebat di Korut, Orang Kaya Makan Anjing

Korea Utara (Korut) kini terancam kelaparan. Ini akibat kenaikan harga pangan dan stok makanan yang berkurang.

Melansir Radio Free Asia (RFA), kekurangan pangan di Korut mulai meluas setelah adanya larangan impor dari awal pandemi Covid-19 pada Januari 2020. Harga bahan pangan seperti beras, jagung, dan tepung terus naik sehingga menyulitkan warga.

Meski begitu, rupanya kelompok elit dan tajir masih bisa menikmati salah satu hidangan paling mahal di negara itu. Salah satunya adalah sup daging anjing.

Mereka biasanya datang ke Kyongsong, restoran daging anjing terbesar kedua di Korut setelah Restoran Dangogi Pyongyang di Jalan Tongil di Pyongyang. Harga daging anjing sendiri dua kali lipat dari daging babi.

"Sup (daging anjing) berharga 12.000 won (Rp199 ribu) untuk satu mangkuk, kira-kira seharga dua kilo beras," beber seorang sumber dari kota Chongjin, Provinsi Hamgyong Utara, seraya menyebut nama makanannya dangogi-jang, dikutip Kamis (28/7/2022).

Sumber tersebut mengatakan banyak pelanggan datang ke restoran dari kalangan militer dan pejabat Partai Buruh yang berkuasa, termasuk Aparat Kementerian Keamanan Negara dan penegak hukum. Meski tak lazim dikonsumsi, daging anjing dianggap oleh beberapa orang sebagai makanan lezat musim panas dengan khasiat penambah kejantanan dan obat.

Daging anjing bukan satu-satunya hewan yang disarankan pemerintah Korut untuk disantap warga. Dalam mengatasi kelangkaan pangan pada 2021 lalu, tentara dan keluarga di negara tersebut diperintahkan untuk beternak kelinci agar dapat disantap.

Di tahun yang sama, warga juga diminta mengkonsumsi daging angsa hitam yang diklaim mengandung protein dan memiliki manfaat anti-karsinogenik. Otoritas juga menyarankan mengkonsumsi ikan badut, salah satu jenis ikan lumpur.

Malnutrisi di Nigeria

Situasi di Nigeria juga memperihatinkan. Tak hanya ada serangan bandit, para warga di negara di Afrika Barat ini juga mengalami malnutrisi.

MSF, salah satu badan internasional yang aktif di barat laut, mengatakan krisis kompleks telah memicu lonjakan malnutrisi akut parah di kalangan anak muda di negara tersebut.

Melansir AFP, di negara bagian Katsina saja, hampir 44.500 anak telah mengikuti program gizi tahun ini. Kini badan bantuan serta otoritas kesehatan setempat sedang mempersiapkan peningkatan ini menjadi 100.000 pada akhir tahun.

Nafisa Sani, seorang pejabat senior kesehatan Katsina, mengatakan negara bagian itu melihat angka kekurangan gizi yang tinggi bahkan untuk wilayah yang sering berjuang dengan kekurangan gizi anak-anak.

Klinik rawat inap Kofar Sauri di kota Katsina didirikan untuk merawat 200 pasien, tetapi menampung hingga 350 pasien, dimana para ibu sering berbagi tempat tidur di bangsal tenda. Fasilitas kesehatan lainnya melihat arus ratusan ibu yang mencari bantuan setiap hari.

Tempat rawat inap MSF di Katsina akan menambah kapasitas menjadi 500 tempat tidur bulan depan untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat selama beberapa minggu terakhir, tetapi kasus rumit naik 40 persen hanya selama seminggu terakhir.

Di dalam tenda, anak-anak balita, beberapa dalam perawatan darurat, ditimbang, diukur dan didiagnosis kekurangan gizi, seringkali setelah jatuh sakit karena penyakit lain, menurut staf medis.

"Kami memiliki campak yang sedang berlangsung, ada kesenjangan kelaparan dan dengan bandit kami memiliki banyak pengungsi. Ini memakan korban pada anak-anak... Dan ini hanya satu negara bagian," kata Dr Yakubu Abubakar, seorang dokter anak yang bekerja di salah satu klinik kota MSF Katsina.

MSF mengatakan di Gummi di negara bagian Zamfara yang berdekatan, timnya menyaring lebih dari 36.000 anak di bawah lima tahun pada Juni, dimana lebih dari separuh anak-anak itu kekurangan gizi. Satu dari empat orang mengalami kekurangan gizi parah dan membutuhkan perawatan medis segera.

UNICEF mengatakan Nigeria menempati urutan pertama di benua itu dan kedua di dunia untuk kekurangan gizi anak. Sekitar delapan juta anak di barat laut kekurangan gizi, kata badan tersebut.

(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular