Internasional

Awas Panas! Xi Jinping Ancam Biden Jangan Main Api

sef, CNBC Indonesia
Jumat, 29/07/2022 07:30 WIB
Foto: Presiden China Xi Jinping memberikan pidato setelah upacara pengambilan sumpah untuk melantik pemimpin dan pemerintahan baru kota di Hong Kong, China, 1 Juli 2022, pada peringatan 25 tahun penyerahan kota dari Inggris ke China. (REUTERS/POOL)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden agar tidak bermain api. Ini terkait Taiwan.

Dalam panggilan telepon Kamis waktu setempat, keduanya menyoroti kekhawatiran Beijing tentang kemungkinan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi. Bagi China, Taiwan adalah bavian dari provinsinya meski pulau itu menyatakan diri merdeka.

"Mereka yang bermain api akan binasa karenanya," kata Kementerian Luar Negeri China mengutip pernyataan Xi kepada Biden dalam komunikasi telepon kelima mereka sejak mantan Wakil Presiden Barrack Obama itu menjabat, dikutip Reuters, Jumat (29/7/20220.


"Diharapkan AS akan melihat dengan jelas tentang ini."

Xi pun menegaskan ke Biden, bahwa AS harus mematuhi prinsip satu China. Ia menekankan, negaranya dengan tegas menentang kemerdekaan Taiwan dan campur tangan pihak luar.

s president and Communist Party chief, left, eats a Hawaiian macadamia chocolate gifted by Governor of Hawaii, Neil Abercrombie, not seen, during a governors meeting held inside the Walt Disney Concert Hall as Vice President Joe Biden, right, looks on in Los Angeles., Feb. 17, 2012. As President Joe Biden and Xi Jinping prepare to hold their first summit on Monday, Nov. 15, the increasingly fractured U.S.-China relationship has demonstrated that the ability to connect on a personal level has its limits. Biden nonetheless believes there is value in a face-to-face meeting, even a virtual one like the two leaders will hold Monday evening. (AP Photo/Damian Dovarganes, File)" title="Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden" />Foto: Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden (AP/Damian Dovarganes)
FILE - Xi Jinping, China's president and Communist Party chief, left, eats a Hawaiian macadamia chocolate gifted by Governor of Hawaii, Neil Abercrombie, not seen, during a governors meeting held inside the Walt Disney Concert Hall as Vice President Joe Biden, right, looks on in Los Angeles., Feb. 17, 2012. As President Joe Biden and Xi Jinping prepare to hold their first summit on Monday, Nov. 15, the increasingly fractured U.S.-China relationship has demonstrated that the ability to connect on a personal level has its limits. Biden nonetheless believes there is value in a face-to-face meeting, even a virtual one like the two leaders will hold Monday evening. (AP Photo/Damian Dovarganes, File)

Menurut Gedung Putih, Biden membalas Xi dengan mengatakan kebijakan AS tentang Taiwan tidak berubah. Kebijakan Washington sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Gedung Putih menambahkan pembicaraan adalah untuk memperdalam komunikasi dengan China. Terutama untuk mengelola perbedaan kita secara bertanggung jawab.

Nancy Pelosi sendiri merupakan rekan satu partai Presiden Joe Biden, dari Demokrat. Ia dikenal sebagai seorang kritikus lama China.

Dirinya berteman dengan Dalai Lama. Pada tahun 1991, ia membuat marah Beijing karena membentangkan spanduk di Lapangan Tiananmen untuk mengenang aksi unjuk rasa pro demokrasi dua tahun sebelumnya.

Pelosi sebenarnya belum mengonfirmasi kedatangannya. Meski begitu, ia mengatakan ke wartawan pekan lalu bahwa penting baginya untuk menunjukkan dukungan ke Taiwan dan hal tersebut diartikan sebagian kalangan dengan kedatangannya mendukung kemerdekaan.

Biden sendiri secara terbuka mengatakan militer AS telah menentang perjalanan Pelosi pekan lalu. Apalagi perjalanan itu berdekatan dengan masa Presiden Xi Jinping, bersiap untuk pertemuan partai besar-besaran di akhir tahun guna melanggengkan kekuasaan di tengah tantangan ekonomi.

"China akan merespons dengan tindakan balasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang terkuat yang pernah diambil sejak krisis Selat Taiwan," kata Shi Yinhong, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Renmin China, dikutip CNN International.

"Jika Pelosi melanjutkan kunjungannya, Amerika Serikat pasti akan bersiap untuk menanggapi secara militer kemungkinan tanggapan militer China ... Situasi antara China dan AS akan sangat tegang."

Sesuatu yang dramatis, mungkin akan dilakukan China, menurut seorang ahli China di Universitas George Washington, Robert Sutter. Namun melarang kunjungan Pelosi jelas tak baik untuk pemerintah Biden.

"Mereka mungkin merasa harus melakukan sesuatu yang dramatis jika Pelosi benar-benar mendarat di Taipei," katanya dikutip AFP.

"Pemerintahan Biden menghadapi masalah nyata karena jika mereka mundur, jika mereka mencoba mencegah Pelosi pergi, mereka terlihat lemah dan seperti menyerah pada taktik tekanan China."

Sementara itu, seorang pejabat senior AS mengatakan Xi dan Biden juga telah membahas kemungkinan mengadakan pertemuan tatap muka pertama. Keduanya telah mengarahkan tim mereka untuk memfasilitasi ini.

Baik AS maupun China kini tengah bergulat dengan kesulitan ekonomi. Ekonomi AS kini terjebak resesi sementara ekonomi China senilai US$ 18 triliun telah terpukul oleh aturan ketat Covid-19.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: China Kutuk Serangan Israel ke Iran, Minta Perang Disetop