
Wuih! Meroket 81%, Impor Susu RI dari Selandia Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama setahun hingga Mei 2022, ekspor susu Selandia Baru ke Indonesia melonjak 81%. Angka tersebut adalah untuk susu jenis skim atau rendah lemah dalam bentuk bubuk.
Di sisi lain, produksi negara utama produsen susu dunia dikabarkan tengah terbatas, dimana hanya Argentina yang melaporkan pertumbuhan positif.
"Selandia Baru memang pemasok utama susu ke Indonesia, baik sebagai bahan baku maupun produk olahan. Sementara itu, permintaan susu memang terus naik selaras dengan pertambahan penduduk dan daya beli," kata Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Boediyana kepada CNBC Indonesia dikutip Selasa (26/7/2022).
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mencatat, Indonesia bersama China, Thailand, dan Malaysia merupakan tujuan utama ekspor susu Selandia Baru.
Pada saat bersamaan, pengiriman ke Thailand naik 49% dan Malaysia melonjak 55%. Di sisi lain, ekspor ke China anjlok 35%.
"Lonjakan ekspor (ke Indonesia, Thailand, dan Vietnam) telah lebih dari cukup mendongkrak ekspor Selandia Baru selama 5 bulan pertama tahun 2022 sebesar 6% dari tahun sebelumnya," demikian bunyi laporan USDA, Dairy: World Markets and Trade, dikutip Selasa (26/7/2022).
Di sisi lain, produksi susu cair Selandia Baru diprediksi susut 1% tahun ini menjadi 21,9 juta ton dibandingkan tahun 2021 yang sebanyak 22 juta ton. Produksi susu cair Selandia Baru dilaporkan turun hampir 6% secara tahunan per Mei 2022.
Penurunan produksi dipicu kekeringan dan semakin berkurangnya populasi sapi perah. Kondisi ini diperparah terus menyusutnya tenaga kerja tersedia. Belum lagi, lonjakan biaya produksi yang mengikis marjin dilaporkan jadi faktor berpengaruh pada penurunan produksi susu di Selandia Baru.
Untuk susu full cream atau whole milk powder, produksi Selandia Baru diprediksi turun 4% jadi 1,53 juta ton. Ekspor susu full cream Selandia Baru terutama ke CHina, disusul Indonesia, Bangladesh, Thailand, dan Algeria.
Sementara itu, USDA mencatat, konsumsi susu di Indonesia terus naik.
Sejak tahun 2018 hingga 2022, total konsumsi susu nonfat atau skim domestik secara berurut adalah 161 ribu ton, 187 ribu ton, 196 ribu ton, 197 ribu ton, dan 204 ribu ton.
Angka tahun 2022 merupakan proyeksi USDA, yang kemudian direvisi naik jadi 209 ribu ton.
Tercatat, impor Indonesia sejak tahun 2018 hingga 2022 adalah 162 ribu ton, 188 ribu ton, 197 ribu ton, dan diprediksi naik jadi 199 ribu ton. Angka untuk tahun 2022 juga direvisi naik jadi 205 ribu ton.
Untuk jenis full cream bubuk atau whole milk powder, data USDA menunjukkan produksi Indonesia sejak tahun 2018 hingga estimasi tahun 2022 adalah 81 ribu ton, 82 ribu ton, 85 ribu ton, dan diprediksi jadi 96 ribu ton. Dimana, angka tahun 2022 direvisi naik jadi 100 ribu ton.
Sedangkan impor Indonesia adalah 59 ribu ton, 54 ribu ton, 51 ribu ton, 63 ribu ton, dan ditaksir mencapai tahun 63 ribu ton. Angka tahun 2022 kemudian direvisi naik jadi 67 ribu ton.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wabah Penyakit Kuku Mengganas, Produksi Susu Anjlok Parah