Wabah Penyakit Kuku Mengganas, Produksi Susu Anjlok Parah

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
04 July 2022 14:30
Pemerintah Dorong Pembentukan Harga Ideal antara Peternak dan IPS
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Susu sapi di dalam negeri mengalami penurunan produksi secara tajam akibat penyakit mulut dan kuku (PMK). Kalangan peternak pun mengungkapkan bahwa penurunan produksi tidak bisa dicegah.

"Di Pengalengan (Bandung, Jawa Barat), salah satu penghasil susu segar di Jabar itu hampir 6.000 ekor tertular dan produksi menurun, biasa 75 ton sekarang 45 ton, tinggal 50%," katanya Ketua Umum Komite Pendayagunaan Pertanian (KKP) Teguh Boediyana kepada CNBC Indonesia, Senin (4/7/22).

Penurunan produksi susu tersebut memang tidak bisa dihindari. Namun, meski ada penurunan produksi, nyatanya harga tidak berpengaruh banyak. Teguh mengungkapkan harga di kisaran Rp 5.000-6.500 Kg bergantung pada kualitas susu tersebut.

"Susu segar udah ada kesepakatan harga. Susu ini dikumpulkan lewat koperasi sekian ribu liter, dikirim ke industri pengolahan susu SBG bahan baku. Ada dijual eceran tapi kecil, jadi harga nggak ada goncangan karena harga udah disepakati," ujarnya.

Dampak juga bukan hanya terjadi pada kalangan peternak rakyat kecil, melainkan juga perusahaan besar dengan ternak banyak.

"Bukan hanya peternak rakyat, yang peternak besar aja kena di Pengalengan karena peternakan sangat besar. Ya memang PMK sangat ganas," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Ini Teknologi Canggih Bikinan Rusia yang Kini Mendunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular