Tak Ada Yang Abadi! Gonjang-ganjing CPO pun Hanya Sementara

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Senin, 25/07/2022 14:50 WIB
Foto: Ilustrasi kelapa sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah pengusaha angkat bicara mengenai carut marut industri minyak kelapa sawit dan minyak goreng. Menurut Staf Khusus Menteri Perdagangan bidang Ekspor dan Perluasan Pasar Luar Negeri Oke Nurwan, carut-marut yang terjadi karena gejolak harga di pasar.

"Mekanisme pasar itu benar dan biasa kami pemerintah intervensi mekanisme pasar ketika ada gejolak harga itu sudah biasa tapi kalau hanya 5-10%, ini lain gejolaknya lain bahkan sampai 200%. Maka terjadi diskrepansi (gap) harga antara komersial dengan harga yang dibutuhkan masyarakat," kata Oke dalam Special Dialogue CNBC Indonesia, Senin (25/7/2022).

Gap harga yang besar itu, ujarnya, kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk meraup keuntungan.


"Di tengah para oportunis yang memanfaatkan kondisi ini menjadi carut marut. Memang betul pemerintah harus turun tangan tidak bisa melakukan dengan cara-cara biasa manakala gejolaknya harganya jauh dan berdampak ini berbeda lagi tata cara penanganannya," katanya.

"Itu adalah gangguan sementara di tengah hegemoni kondisi global yang tidak pasti. di tengah keberhasilan kita membina persawitan kita. Jangan sampai  keberhasilan kita membina persawitan ini rusak karena gejolak," katanya.

Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga, mengatakan carut marut yang terjadi karena disparitas harga. Sehingga dia menyarankan persoalan ini ditangani langsung oleh pemerintah dengan mengerahkan Bulog atau ID Food.

"Jadi dibuat seperti model Pertamina, ini gak akan terjadi. Dengan catatan sumber pasokan diganti oleh PTPN dan pelaku sawit tentunya. Sampai tahun berapa gak akan carut marut gini," katanya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Miris! RI Produsen CPO Tebesar Tapi Tak Bisa Kontrol Harga