
Ini Fakta 'Ngeri' Cacar Monyet yang Kini Bersatus Darurat

Bisa ditularkan lewat benda mati
CDC AS mengungkap bahwa cacar monyet dapat menular lewat benda mati yang terkontaminasi virus, seperti handuk dan seprai.
Cacar monyet dapat menyebar ke siapa saja melalui kontak dekat, pribadi, sering kali dari kulit ke kulit termasuk kontak langsung dengan ruam cacar monyet, luka, atau koreng.
Ini juga dapat ditularkan melalui kontak dengan benda, kain (pakaian, tempat tidur, atau handuk), dan permukaan yang pernah digunakan oleh penderita cacar monyet; dan melalui percikan pernapasan atau cairan mulut dari orang yang terkena cacar monyet.
Bukan penyakit menular seksual
WHO menegaskan bahwa cacar monyet bukan penyakit menular seksual. Meski demikian, penyakit ini bisa ditularkan saat berhubungan seksual, seperti:
- Seks oral, anal, dan vagina atau menyentuh alat kelamin atau anus orang yang terkena cacar monyet
- Memeluk, memijat, mencium, atau berbicara dari jarak sangat dekat
- Menyentuh kain dan benda saat berhubungan seks yang digunakan oleh penderita cacar monyet, seperti tempat tidur, handuk, dan mainan seks.
Penyakit mematikan yang bisa sembuh sendiri
WHO menyatakan bahwa cacar monyet pertama kali diidentifikasi di manusia pada tahun 1970. Secara historis, rasio kasus kematian berkisar dari 0-11% pada populasi umum, dan lebih tinggi di antara anak-anak.
Kabar baiknya, cacar monyet biasanya sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.
Bisa dicegah dengan vaksin
Meski begitu, penyakit ini rupanya dapat dicegah dengan vaksin. AS memiliki dua vaksin pencegahan dan dua perawatan antivirus yang dapat digunakan untuk Orthopox, kelompok virus yang menaungi jenis virus monkeypox penyebab cacar monyet.
Vaksin dengan nama dagang Jynneos telah disetujui untuk pencegahan penyakit cacar monyet. Vaksin tersebut dapat diberikan kepada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.
[Gambas:Video CNBC]