Internasional

Negaranya Bangkrut, Ramai Wanita di Sini Jadi PSK Demi Makan

sef, CNBC Indonesia
22 July 2022 10:11
People take pictures at President Gotabaya Rajapaksa's official residence on the second day after it was stormed in Colombo, Sri Lanka, Monday, July 11, 2022. Sri Lanka is in a political vacuum for a second day Monday with opposition leaders yet to agree on who should replace its roundly rejected leaders, whose residences are occupied by protesters, angry over the country's economic woes. (AP Photo/Rafiq Maqbool)
Foto: AP/Rafiq Maqbool

Jakarta, CNBC Indonesia - Sri Lanka kini tengah mengalami kekacauan. Negara itu bankrut hingga presidennya melarikan diri ke negara lain.

Kerasnya hidup akhirnya membuat sejumlah wanita beralih profesi menjadi pekerja seks. Mereka dilaporkan terpaksa melakukan itu demi mendapatkan makanan dan obat-obatan untuk keluarganya.

Media setempat The Morning melaporkan bagaimana fenomena ini. Data kelompok advokasi pekerja seks setempat, Stand Up Movement Lanka (SUML), mencatat kenaikan jumlah wanita yang menjadi PSK selama waktu krisis, sekitar 30%.

Mayoritas disebut berasal dari industri tekstil. Ini terkait hilangnya banyak pesanan dari luar negarei, sekitar 10-20%, karena krisis ekonomi.

"Kami mendengar bahwa kami dapat kehilangan pekerjaan karena krisis ekonomi di negara ini. Dan solusi terbaik yang dapat kami lihat saat ini adalah pekerja seks," kata salah satu perempuan.

"Gaji bulanan kami sekitar Rs 28.000 (Rp1,1 juta) dan maksimum yang bisa kami peroleh adalah Rs. 35.000 (Rp1,4 juta) dengan lembur," tambahnya.

"Tapi melalui terlibat dalam pekerjaan seks, kami bisa mendapatkan lebih dari Rs. 15.000 (Rp624 ribu) per hari. Tidak semua orang akan setuju dengan saya, tapi inilah kenyataannya," jelas sumber itu.

Mengutip laman yang sama, perdagangan seks berkembang pesat di lokasi yang dekat Bandara Internasional Bandaranaike Kolombo. Wilayah itu diduga berada di bawah perlindungan dan peraturan polisi, di mana banyak wanita dipaksa tidur dengan petugas oleh nyonya rumah bordil sebagai pengganti "keamanan".

Sementara laporan juga menyebutkan bahwa para wanita tersebut dipaksa untuk melakukan hubungan seks yang tidak aman atas desakan klien mulai dari akademisi hingga anggota mafia. Mereka tidak memiliki pilihan lain karena pekerjaan di bidang pertanian juga telah menyusut tajam

"Para wanita ini sangat putus asa untuk menghidupi anak-anak mereka, orang tua atau bahkan saudara mereka dan pekerjaan seks adalah salah satu dari sedikit profesi yang tersisa di Sri Lanka yang menawarkan banyak keuntungan dan uang cepat," kata Direktur Eksekutif SUML, Ashila Dandeniya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Lanka Panas Hingga Presiden Mundur, Ini Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular