Internasional

Sri Lanka Panas Hingga Presiden Mundur, Ini Biang Keroknya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 July 2022 16:15
Demonstrators run from tear gas used by police during a protest demanding the resignation of President Gotabaya Rajapaksa, amid the country's economic crisis, near the president's residence in Colombo, Sri Lanka, July 9, 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Foto: REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengatakan dia akan mengundurkan diri dalam beberapa hari mendatang. Hal ini terjadi setelah pengunjuk rasa menyerbu kediamannya dan memaksanya melarikan diri dengan kapal angkatan laut.

Pengumumannya muncul setelah ratusan ribu orang berdemonstrasi di Kolombo. Ini mengakhiri protes berbulan-bulan oleh masyarakat yang putus asa dan marah atas krisis ekonomi yang mengerikan di negara tersebut.

Sosok Gotabaya

Gotabaya Rajapaksa (73) merupakan presiden sejak 2019. Ia salah satu anggota klan yang telah mendominasi politik di negara Asia Selatan berpenduduk 22 juta orang selama beberapa dekade.

Saudaranya, Mahinda (76) adalah presiden selama satu dekade hingga tahun 2015 dan mengawasi akhir berdarah perang saudara yang telah berlangsung lama di Sri Lanka pada tahun 2009 ketika Gotabaya menjalankan dinas keamanan.

Di bawah Mahinda, Sri Lanka pindah lebih dekat ke China dan meminjam miliaran dolar dalam proyek Belt and Road Initiative (BRI) untuk proyek-proyek besar seperti stadion kriket dan bandara serta pelabuhan laut.

Firefighters try to douse a fire at the Sri Lankan prime minister Ranil Wickremesinghe's private residence, in Colombo, Sri Lanka , Saturday, July, 9, 2022. Protesters have broken into the Sri Lankan prime minister's private residence and set it on fire, hours after he said he would resign when a new government is formed over a worsening economic crisis. It was the biggest day of demonstrations that also saw crowds storming the president's home and office. (AP Photo/ Eranga Jayawardena)Foto: AP/Eranga Jayawardena
Firefighters try to douse a fire at the Sri Lankan prime minister Ranil Wickremesinghe's private residence, in Colombo, Sri Lanka , Saturday, July, 9, 2022. Protesters have broken into the Sri Lankan prime minister's private residence and set it on fire, hours after he said he would resign when a new government is formed over a worsening economic crisis. It was the biggest day of demonstrations that also saw crowds storming the president's home and office. (AP Photo/ Eranga Jayawardena)

Kini, menurut ketua parlemen, Gotabaya akan secara resmi mengundurkan diri pada Rabu untuk memastikan "transisi damai".

Seorang pengganti harus dipilih melalui pemungutan suara di parlemen dalam waktu satu bulan setelah Rajapaksa pergi, tetapi pembicara menjanjikan seorang pemimpin baru dalam waktu seminggu. Namun, pada Minggu tidak jelas siapa yang bisa mengumpulkan cukup dukungan di antara anggota parlemen untuk menggantikan Rajapaksa.

"Kami menuju ketidakpastian yang berbahaya," kata anggota parlemen minoritas Tamil Dharmalingam Sithadthan kepada AFP. "Harusnya Gota segera mengundurkan diri tanpa meninggalkan kekosongan kekuasaan."

Akar Masalah Ekonomi Sri Lanka

Jauh setelahnya, sektor pariwisata vital pertama kali dihantam oleh serangan bom ekstremis Islam di gereja dan hotel pada 2019 dan kemudian oleh pandemi virus corona.

Pundi-pundinya semakin terkuras oleh pemotongan pajak pemerintah, hingga Sri Lanka kehabisan mata uang asing yang dibutuhkan untuk mengimpor segala sesuatu, mulai dari obat-obatan hingga makanan dan bahan bakar.

Bahkan dengan bantuan dari India dan lainnya, pada April negara itu gagal membayar utang luar negerinya sebesar US$51 miliar dan telah berbulan-bulan melakukan pembicaraan bailout dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

President Gotabaya Rajapaksa checks the time at the 72nd Independence Day Celebration in Colombo on February.4.2020 (Photo by Akila Jayawardana/NurPhoto via Getty Images)Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
President Gotabaya Rajapaksa checks the time at the 72nd Independence Day Celebration in Colombo on February.4.2020 (Photo by Akila Jayawardana/NurPhoto via Getty Images)

Akibatnya warga Sri Lanka telah mengalami berbulan-bulan kekurangan obat-obatan dan makanan serta pemadaman listrik. Sementara stasiun bahan bakar kehabisan bensin dan solar meskipun ada permintaan ke Rusia dan negara lain untuk diskon minyak.

PBB telah memperingatkan bahwa Sri Lanka sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang mengerikan, dengan jutaan orang sudah membutuhkan bantuan.

PBB mengatakan, lebih dari tiga perempat populasi telah mengurangi asupan makanan mereka karena kekurangan pangan yang parah di negara itu.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negaranya Bangkrut, Ramai Wanita di Sini Jadi PSK Demi Makan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular