Turun Nih! Harga Minyak Goreng RI Lebih Murah di Dunia?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak goreng terpantau turun. Harga rata-rata nasional semua jenis minyak goreng turun sekitar 1-4% dibandingkan pekan lalu.
Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan, harga minyak goreng curah bahkan sudah turun mendekati level target harga eceran tertinggi (HET) pemerintah. Yaitu, Rp14.000 per liter atau setara Rp15.500 per kg.
Tercatat, harga rata-rata minyak goreng nasional tanggal 20 Juli 2022 dibandingkan 14 Juli 2022 turun Rp300 jadi Rp14.900 per liter untuk jenis curah, turun Rp1.000 jadi Rp19.900 per liter untuk kemasan sederhana, dan turun Rp500 jadi Rp24.000 untuk minyak goreng kemasan premium.
Namun, masih mengutip sumber data yang sama, harga minyak goreng pada 21 Juli 2021 adalah:
- Rp13.400 per liter curah
- Rp14.100 per liter kemasan sederhana
- Rp15.900 per liter kemasan premium.
Artinya, jika dibandingkan setahun lalu, harga minyak goreng saat ini memang masih melambung 11 hingga 50%. Juga, jika dibandingkan dengan 21 Februari 2022, harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium saat ini lebih mahal 23-38%. Sedangkan harga minyak goreng curah saat ini tercatat lebih murah 6,29% dibandingkan 21 Februari 2022.
Saat itu, pemerintah telah mulai melakukan berbagai intervensi untuk menahan lonjakan harga minyak goreng, meski kemudian berujung pada kelangkaan.
Berbeda jika dibandingkan dengan 21 Maret 2022, setelah pemerintah melepaskan harga minyak goreng ke mekanisme pasar, harga saat ini tercatat lebih rendah 3-15%. Dimana, saat itu, harga rata-rata nasional minyak goreng curah adalah Rp17.700 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp21.400 per liter, dan kemasan premium Rp24.800 per liter.
Lebih Murah
Sementara itu, Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) Tungkot Sipayung mengatakan, harga minyak goreng di Indonesia saat ini justru lebih murah dibandingkan minyak goreng dunia.
"Kebijakan Jokowi (Presiden Joko Widodo) yang dibangun sejak tahun 2015 adalah kombinasi pungutan ekspor yang fleksibel, dengan hilirisasi sawit domestik. Kedua kebijakan itu membuat harga minyak goreng curah domestik di bawah harga minyak goreng dunia (RBD Olein)," kata Tungkot kepada CNBC Indonesia dikutip Kamis (21/7/2022).
"Dan itulah yang tidak diikuti secara penuh makanya ada kegaduhan selama 6 bulan ini," lanjut Tungkot.
Kini, dia menambahkan, pemerintah pun dihadapkan dilema baru. Secara teori, ujarnya, dengan dihapusnya pungutan ekspor BPDPKS akan terjadi kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) domestik ,namun seharusnya harga CPO dunia turun.
"Data menunjukkan, saat tren harga CPO dunia naik, diikuti tren harga minyak goreng curah domestik turun. Jika harga CPO dunia sedang turun, solusinya adalah menurunkan pungutan ekspor dan perbesar mandatori biodiesel. Sebaliknya jika harga CPO dunia sedang tinggi, pungutan dinaikkan agar kebutuhan domestik tetap terjaga," jelasnya.
Saat ini, dia menambahkan, harga CPO akan menghadapi tekanan sehingga bisa memicu penurunan harga makin dalam. Karen stok CPO yang berlimpah saat ini dijual ke pasar dunia.
Di sisi lain, pemerintah diprediksi bakal menunda pelaksanaan B35 yang sebelumnya direncanakan mulai 20 Juli 2022. Pasalnya, pemerintah tengah mencari cara agar serapan CPO bisa lebih besar, menyusul penumpukan stok. Hal ini sebagai akibat pelarangan sementara ekspor CPO pada 28 April-22 Mei 2022.
Padahal, realisasi B35 itu diharapkan bisa segera terlaksana bulan ini karena akan mampu mempercepat penyerapan stok CPO.
"Potensi tekanan ke harga CPO akan makin kuat. Di sisi lain, ada dilema. Kalau DMO tak dicabut stok tidak akan terkuras maka harga TBS petani akan anjlok. Dengan tetap DPO Rp10.700 dipertahankan maka harga CPO domestik paling tinggi sebesar DPO," kata Tungkot.
Sementara itu, Tradingeconomics mencatat, harga CPO dunia di sesi perdagangan pagi ini (Kamis, 21 Juli 2022, pukul 08.19 WIB) turun 0,1% ke MYR3.931 per ton.
[Gambas:Video CNBC]
Ternyata Gegara Ini Loh Harga Minyak Goreng Turun Beneran
(dce/dce)