
Makin Murah! Harga Minyak Goreng Turun Lagi, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak goreng turun lagi. Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) harga minyak goreng semua jenis pada tanggal 18 Juli 2022 turun dibandingkan tanggal 15 Juli 2022.
Tercatat, secara nasional, harga minyak goreng curah turun Rp100 jadi Rp15.100 per liter, minyak goreng kemasan sederhana turun Rp400 jadi Rp20.300 per liter, dan minyak goreng kemasan premium turun Rp200 jadi Rp20.300 per liter.
Dari pantauan CNBC Indonesia, harga minyak goreng di ritel modern juga turun. Tak hanya karena program diskon peritel. Tapi, jika dibandingkan harga di pertengahan Maret 2022, kini tak lagi terlihat harga minyak goreng kemasan bermerek di atas Rp55.000 per kemasan 2 liter.
Berikut harga minyak goreng di Alfamart, Bekasi Selatan per Senin (18/7/2022):
- Tropical botol dan pouch 2 liter diskon dari Rp40.700 jadi Rp38.900
- Fitri botol 1 liter Rp25.000
- Bimoli pouch 1 liter Rp25.300
- Bimoli pouch 2 liter diskon dari Rp48.900 jadi Rp45.900
- Sania pouch 2 litter diskon dari Rp42.600 jadi Rp37.900
- Fortune pouch 2 liter diskon dari Rp42.400 jadi Rp37.700
- Alfamart minyak goreng pouch 2 liter diskon dari Rp46.900 jadi Rp41.500
- Sunco pouch 2 liter Rp46.900.
![]() harga minyak goreng turun lagi |
Sementara itu, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat, harga rata-rata nasional minyak goreng pada tanggal 18 Juli adalah turun Rp200 jadi Rp16.200 per kg untuk curah, turun Rp250 jadi Rp25.000 per kg untuk kemasan bermerek-I, dan turun Rp150 jadi Rp23.600 per kg untuk bermerek-II. Data dikutip Selasa, 19 Juli 2022 pukul 05.40 WIB.
Pemerintah sendiri menargetkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng bisa segera mencapai Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin sebelumnya mengatakan, tren harga minyak goreng yang saat ini melandai, dipengaruhi oleh supply dan demand. Dimana, ujarnya, supply saat ini relatif cukup. Sedangkan demand, jika dibandingkan saat Puasa-Lebaran, tentu ada perbedaan.
"Soal harga turun, pasti ada berkaitan dengan penyesuaian harga modal atau harga beli peritel," kata Solihin kepada CNBC Indonesia, Senin (18/7/2022).
"Sekarang, siapa pun pedagang, kalau barangnya banyak tentu mau cepat laku kan," pungkas Solihin.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beneran Turun, Simak Perjalanan Harga Migor Jadi Segini