3 Lokasi di RI Simpan Harta Karun 'Bukan Migas Biasa' Jumbo
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan Indonesia menyimpan 'harta karun' migas non konvensional (MNK) yang dapat dikembangkan. Adapun potensi MNK tersebut terletak di tiga lokasi.
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal mengatakan pemerintah tengah gencar menggenjot potensi migas non konvensional (MNK) sebagai upaya peningkatan produksi. Mengingat, tiga wilayah di Indonesia diantaranya Sumatera bagian Tengah, Sumatera bagian Utara, dan Kalimantan Timur memiliki potensi MNK.
Namun demikian, dari MNK yang tersebar tersebut, Sumatera bagian Tengah tepatnya di Blok Rokan memiliki potensi yang lebih besar dibanding kedua wilayah lainnya.
"Rokan sekarang produksi kita yang paling gede. Sehingga kita percaya yang namanya kitchen ini kita cari ke sumbernya dan itu pasti gede juga dan itu belum kita produksikan. Makannya kita percaya itu bisa," katanya dalam Sharing Session dan Edukasi Media Industri Hulu Migas, Selasa di Tangerang, Selasa (19/7/2022).
Adapun perkiraan prospective resources MNK di tiga wilayah tersebut untuk minyak sendiri totalnya mencapai 6,3 miliar barel. Sementara untuk gas mencapai 6,1 triliun kaki kubik (TCF).
"Tapi itu in place, artinya kan ada namanya original in place, dari original in place itu kan karena ada faktor permeabilitas, faktor porositas itu akan ada faktor pengalinya tuh berapa kali yang jadi cadangan dari original oil in place," katanya.
Deputi Perencanaan SKK Migas, Benny Lubiantara sebelumnya menyampaikan, secara singkatnya setiap reservoir lapangan-lapangan migas memiliki kitchen sebagai source rock di mana minyak bumi berasal ketika diekstraksi disebut migas non konvensional.
Nah, selain potensi migas non konvensional di Rokan dengan pematang Brown shale-nya, kata Benny, ada beberapa source rock teridentifikasi berpotensi besar yang telah di-screening melalui studi.
"Yakni di Lower Talang Akar dan Lower Lahat di Sumatera Selatan serta Lower Tanjung di Kalimantan Selatan. Screening berdasarkan aspek teknis dan dukungan permukaan," ungkap Benny kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/2/2022).
Sayang Benny belum bisa mengungkapkan berapa potensi migas non konvensional diseluruh wilayah yang disebutkan itu. Namun, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) segera memulai pengeboran potensi sumber daya minyak dan gas bumi non konvensional (MNK). Rencananya, pengeboran akan dilakukan pada pertengahan tahun 2022 ini.
Pertamina Hulu Rokan sendiri tidak perlu lagi meminta izin baru atas pengeboran dua wilayah kerja migas non konvensional tersebut. "Rencananya memang begitu, pengeboran akan dilakukan sekitar akhir Semester I-2022 ini," ungkapnya.
(pgr/pgr)