
Alert! Dua Wilayah DKI & Banten Masuk Zona 'Was-was' Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua kawasan DKI Jakarta, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara resmi masuk dalam kategori zona risiko sedang alias zona oranye, seiring dengan kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan Peta Zonasi Risiko yang dimuat dalam laman covid19.go.id, saat ini ada empat kabupaten/kota yang masuk dalam kategori risiko sedang. Sebelumnya pada 26 Juli lalu, hanya ada satu wilayah yang masuk wilayah zona oranye.
Selain dua wilayah Jakarta, dua kota Banten juga masuk dalam risiko sedang. Kedua kota yang dimaksud adalah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Situasi ini membuat jumlah wilayah yang masuk kategori risiko rendah Covid-19 atau zona kuning menjadi 373 kabupaten/kota. Sementara itu wilayah yang tidak memiliki kasus atau zona hijau juga berkurang menjadi 137 kabupaten/kota.
Adapun zona hijau Covid-19 Indonesia mayoritasnya berada di luar Jawa-Bali. Tidak ada satu pun kabupaten/kota di Jawa-Bali yang masuk dalam kategori zona hijau.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 kemarin, kasus harian masih berada di atas 3.000 kasus atau tepatnya 3.393 kasus. Angka ini lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat 3.450 kasus.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk membatalkan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Keputusan tersebut dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 35/2022. Aturan ini terbit satu hari setelah dasar hukum PPKM level 2 Jakarta diberlakukan selama satu bulan ke depan.
Direktur Jenderal Administasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA dalam keterangan resminya lantas buka suara atas perubahan yang dlakukan pemerintah yang seperti mendadak.
Safrizal mengakui, sejumlah indikator transmisi komunitas wilayah aglomerasi Jabodetabek memang ada di level 2. Namun dalam satu minggu terakhir, pemerintah melihat adanya pelandaian kasus.
"Dalam satu minggu terakhir, kami melihat terjadi tren pelandaian yang mengindikasikan wilayah aglomerasi Jabodetabek telah melewati puncak," kata Safrizal.
Dia menegaskan, sesuai dengan perkembangan tersebut, maka pemerintah memperkirakan wilayah aglomerasi Jabodetabek dapat kembali ke level 1 dalam kurun waktu satu hingga dua minggu ke depan.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid-19 di Ibu Kota Terus Menurun
