
Penerus McD di Rusia Dilanda Kiamat Kentang, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang meneruskan operasional McDonald's di Rusia dilaporkan terancam krisis kentang goreng. Hal ini terjadi lantaran penolakan beberapa supplier kentang goreng dari luar negeri.
Dalam sebuah wawancara bersama media Rusia RBC TV, pimpinan Vkusno & tochka, Oleg Paroev, mengakui hal ini akan dapat memancing permasalahan baru bagi usahanya. Pasalnya, upaya meningkatkan pengolahan dalam negeri penuh dengan kesulitan.
"Apa yang terjadi sekarang adalah karena peristiwa terkenal banyak perusahaan asing, saya bahkan akan mengatakan semua produsen utama kentang goreng, telah menolak untuk mengirimkan produk ini ke Rusia," kata Paroev dikutip Jumat, (15/7/2022).
Paroev mengatakan saat ini perusahaan pembuat kentang goreng kualitas tinggi kebanyakan berpusat di negara-negara yang menetapkan sanksi terhadap Rusia pasca serangan Moskow ke Ukraina. Ini yang mendasari alasan mereka untuk menghentikan pasokan.
"Lima atau enam perusahaan besar berbasis di negara-negara yang tidak bersahabat, karena itu menolak untuk memasok ke Rusia," tambahnya seraya menggambarkan langkah negara-negara itu sebagai tidak bersahabat,
McDonald's sendiri memutuskan untuk hengkang dari Negeri Beruang Putih setelah sanksi Barat yang diterapkan atas Rusia. Perusahaan makanan cepat saji itu kemudian menjual lisensinya kepada perusahaan lokal Rusia pada Mei dan berganti nama menjadi Vkusno & tochka.
Kepemilikan baru sangat ingin menekankan bahwa standar kualitas tinggi McDonald's akan terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan sehingga konsumen tidak akan melihat banyak perbedaan. Paroev bahkan mengaku bahwa pihaknya telah menjual 120 ribu burger setiap harinya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Serangan Balik Ukraina Menggila, Incar 'Urat Nadi' Putin