Internasional

Dihantam Inflasi Tinggi, Tetangga RI Kerek Suku Bunga 75 Bps

luc, CNBC Indonesia
14 July 2022 10:25
An almost empty Welcome Rotonda roundabout is seen as the government implements a strict lockdown to prevent the spread of the coronavirus on Good Friday, April 2, 2021 in Manila, Philippines. Filipinos marked Jesus Christ's crucifixion Friday in one of the most solemn holidays in Asia's largest Catholic nation which combined with a weeklong coronavirus lockdown to empty Manila's streets of crowds and heavy traffic jams. Major highways and roads were eerily quiet on Good Friday and churches were deserted too after religious gatherings were prohibited in metropolitan Manila and four outlying provinces. (AP Photo/Aaron Favila)
Foto: AP/Aaron Favila

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Filipina mengambil langkah mengejutkan di luar siklus normal dengan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bps) atau 0,75% pada Kamis (14/7/2022).

Keputusan yang tidak biasa itu diambil untuk menahan inflasi yang terus merangkak naik di negara itu.

Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) Felipe Medalla mengatakan suku bunga pinjaman naik menjadi 3,25%.

Langkah tersebut dilakukan menjelang pertemuan kebijakan reguler BSP yang dijadwalkan pada 18 Agustus, dan mengikuti dua kali kenaikan suku bunga berturut-turut sebesar 25 basis poin masing-masing pada Mei dan Juni.

"Dalam menaikkan suku bunga lagi, Dewan Moneter mengakui bahwa pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut yang signifikan dijamin oleh tanda-tanda tekanan harga yang berkelanjutan dan meluas di tengah normalisasi pengaturan kebijakan moneter yang sedang berlangsung," kata Medalla, dikutip Reuters.

Dia mengatakan BSP siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan guna menjaga meredam gejolak harga dan menurunkan inflasi dalam jangka menengah.

Inflasi Filipina melonjak ke level tertinggi dalam hampir 4 tahun di bulan Juni sebesar 6,1%, dan secara luas diperkirakan akan tetap tinggi, mendorong rata-rata setahun penuh di luar kisaran target 2%-4%.

Sementara itu, di negara Asia Tenggara, bank sentral Singapura memperketat kebijakan moneternya pada hari Kamis (14/7/2022), juga dalam langkah di luar siklus, untuk meredam inflasi.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi RI Tumbuh, Hingga Inflasi Filipina Tertinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular