Inflasi Pecah Rekor, Korsel Kerek Suku Bunga 50 Bps
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Korea Selatan pada Rabu (13/7/2022) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) atau 0,5% untuk meredam laju inflasi yang mencapai rekor tertinggi dalam 24 tahun, yakni sebesar 6% pada Juni 2022.
Bank of Korea (BOK) menaikkan suku bunga acuan menjadi 2,25%. Kenaikan tersebut menjadi yang terbesar sejak bank mengadopsi sistem kebijakan saat ini pada 1999.
Adapun kenaikan tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar. Sebanyak 27 dari 32 analis dalam survei Reuters memperkirakan bank akan melakukan kenaikan 0,5%, sementara lima lainnya 0,25%.
Keputusan tersebut diharapkan dapat membantu menahan pelemahan won lebih lanjut setelah mata uang tersebut jatuh 9,4% terhadap dolar AS sepanjang tahun ini, menjadikannya salah satu yang berkinerja terburuk di antara pasar negara berkembang.
Langkah itu juga menjadikan BOK berada di garis depan pengetatan moneter global. Pasalnya, negara miskin sumber daya alam seperti Korea Selatan sangat rentan terhadap lonjakan harga energi yang diperparah oleh perang di Ukraina.
Kenaikan suku bunga yang lebih besar dari biasanya terjadi juga di sejumlah negara seperti Kanada dan Selandia Baru. Bahkan, bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) bulan lalu menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin dan diperkirakan bakal berlanjut.
"Kami melihat kecil kemungkinan kenaikan 50 basis poin berturut-turut oleh BOK pada bulan Juli dan Agustus meskipun Gubernur Rhee dapat mempertahankan opsi kenaikan suku bunga tambahan itu," kata analis Citigroup Kim Jin Woo, dilansir CNBC International, Rabu (13/7/2022).
Sebagian besar analis memproyeksikan suku bunga Korea Selatan bisa mencapai 2,75% pada akhir tahun, naik dari jajak pendapat Mei sebesar 2,25%.
Sementara itu, BOK memperkirakan ekonomi akan tumbuh 2,7% pada tahun ini.
(luc/luc)