
Subsidi BBM-Gas-Listrik Rp 502 T, BLT Lebih Murah! Asal...

Bank Dunia mengingatkan Indonesia untuk terus melakukan reformasi subsidi agar jumlah masyarakat miskin terus berkurang dan lebih tepat sasaran. Garis kemiskinan internasional ditetapkan sebesar US$ 1,9 per hari. Dengan bantuan sebesar itu maka masyarakat miskin diharapkan bisa bertahan hidup dari hari ke hari.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin pada September 2021 sebesar 26,5 juta orang. Untuk menentukan asumsi kurs dolar Amerika Serikat (AS), bisa menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor. Rata-rata kurs tengah BI sepanjang 2020 adalah Rp 14.969.
Dengan demikian, kebutuhan untuk BLT adalah Rp 753,69 miliar per hari. Katakanlah BLT mulai diberikan 1 April sampai 31 Desember, akhir tahun anggaran 2022, yang berarti ada 275 hari. Dengan perkiraan tersebut, kebutuhan dana bantuan untuk warga miskin sebesar US$ 1,9 mencapai Rp 207,26 triliun
Jadi kebutuhan dana untuk BLT US$ 1 per hari sampai akhir tahun adalah Rp 207,26. Anggaran tersebut jauh hanya 41,3% dibandingkan kompensasi subsidi BBM dan listrik yang menembus Rp 502,4 triliun.
Jika menghitung garis kemiskinan per September 2021 tercatat sebesar Rp 486.168/kapita/ bulan maka anggaran yang diperlukan lebih kecil lagi yakni Rp 115,95 triliun.