Internasional

Update Chaos Sri Lanka, Ini Jadwal Pemilihan Presiden Baru

luc, CNBC Indonesia
12 July 2022 06:20
Demonstrators protest inside the President's House, after President Gotabaya Rajapaksa fled, amid the country's economic crisis, in Colombo, Sri Lanka July 9, 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Foto: REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE

Jakarta, CNBC Indonesia - Parlemen Sri Lanka akan melaksanakan sidang kembali pada 15 Juli dan presiden baru akan dipilih pada 20 Juli mendatang. Hal tersebut diungkapkan Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena.

"Nominasi untuk presiden berikutnya akan diajukan ke parlemen pada 19 Juli. Pada 20 Juli parlemen akan memilih presiden baru," kata, dikutip dari Reuters, Selasa (12/7/2022).

"Selama pertemuan para pemimpin partai yang diadakan hari ini (Senin), disepakati bahwa ini penting untuk memastikan pemerintahan semua partai yang baru sesuai dengan konstitusi dan untuk mengedepankan layanan penting," imbuhnya.

Adapun, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah terkonfirmasi akan mengundurkan diri. Ini dikatakan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe, Senin (11/7/2022).

Hal itu setelah puluhan ribu orang pengunjuk rasa menyerbu kediaman resmi kedua pria itu. Sabtu, protes besar-besaran terjadi di negeri itu di mana massa juga membakar rumah Wickremesinghe.

Di kesempatan sama, melansir Reuters, Wickremesinghe mengatakan dia juga akan mundur untuk memungkinkan pemerintah sementara semua partai mengambil alih.

Sementara itu, partai-partai oposisi utama Sri Lanka mulai bergerak untuk menyatukan diri dan membentuk pemerintahan baru. Para pemimpin dari partai-partai politik oposisi utama bertemu untuk membahas transisi kekuasaan yang efektif.

Presiden baru diharapkan mampu memimpin Sri Lanka untuk bernegosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Negara tersebut, yang telah gagal membayar utang luar negerinya sebesar US$ 51 miliar, mengharapkan dana talangan darurat sebesar US$ 4 miliar karena cadangan devisanya telah habis dan tidak mampu lagi mengimpor bahan bakar, makanan, dan obat-obatan, yang disebut PBB sebagai "krisis kemanusiaan" yang akan segera terjadi.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negara Chaos, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Mundur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular