Hiii! Begini Ramalan Seram Menteri PUPR Basuki Soal Jakarta
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan bahwa daya dukung Ibu Kota Jakarta sudah terlampau berat. Bahkan, biaya untuk memperbaikinya sangat mahal.
Berbicara di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Basuki mengatakan kawasan Ibu Kota sudah tidak dikembangkan layaknya proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
"Bukan untuk banjir, tapi untuk enviromental remeditation," kata Basuki, Senin (11/7/2022).
Basuki kemudian angkat bicara mengenai penurunan tanah yang terjadi di sejumlah kawasan Ibu Kota. Kementerian PUPR, kata Basuki, pun telah membuat suatu model gambaran Jakarta untuk 15 hingga 20 tahun ke depan.
"Mungkin 15 tahun sejak 2015, itu tidak akan bisa yang mengalir gravitasi ke laut kecuali kalau kita bikin tanggul yang tinggi-tinggi karena penurunan tanah," jelasnya.
"Jadi daya dukung Jakarta ini sudah berat, memperbaikinya pun mungkin lebih mahal kalau kita bikin baru," tegas Basuki.
Berdasarkan kajian-kajian yang dilakukan, pemerintah sepakat untuk memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan Timur. Menurut Basuki, pemindahan Ibu Kota adalah cara paling tepat untuk mengurangi beban berat di Jakarta.
"Engga ada neopolitis, enggak ada apa-apa. Banjir ini belum disentuh, air minum kita lagi mau, bagaimana kita menyetop orang untuk tidak ambil air tanah, dipenuhi dulu dong. Makanya ada Kariyan, ada Jatiluhur 1, Jatiluhur 2, ini akan selesai 2030. Kalau kami berdasarkan kajian itu harus pindah," kata Basuki.
(cha/cha)