
Virus Mengerikan 'Marburg' Makan Dua Korban di Ghana

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat ada dua orang meninggal di Ghana akibat terserang virus Margurg. Temuan awal oleh Layanan Kesehatan de Ghana menunjukkan bahwa dua kasus tersebut adalah Demam Berdarah Akut di dua tempat berbeda di Wilayah de Ashanti.
Perwakilan Negara WHO, Dr Francis Kasolo mengatakan dua pasien dari wilayah selatan Ashanti, keduanya meninggal dengan menunjukkan gejala seperti diare, demam, mual muntah.
Pejabat kesehatan Ghana mengirim sampel darah ke de Noguchi Memorial Institute for Medical Research untuk pengujian, dan hasil awal tes positif untuk virus Marburg.
Pihak berwenang mengirim sampel ke Institut Pastuer untuk Dakar, Senegal untuk pengujian lebih lanjut.
Direktorat Kesehatan Regional Ashanti dari Layanan Kesehatan de Ghana mengatakan bahwa karantina 34 kontak dari dua orang yang diidentifikasi sebagai kasus yang dicurigai.
Pejabat kesehatan mengatakan mereka tidak menemukan kasus baru selama dua minggu sejak mereka mengambil sampel pertama dua minggu lalu.
Gejala Virus Marburg
Penyakit Virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi namun tingkatannya cukup parah. Virus ini dapat menyerang manusia maupun primata non-manusia.
De virus yang mereka sebut Marburg dey menyebar dari orang atau hewan yang terinfeksi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, darah dan kotoran lain dari orang atau hewan yang terinfeksi.
Para ahli mengatakan masa inkubasi penyakit de antara 2 hingga 21 hari.
Layanan Kesehatan Ghana mengatakan biasanya kasus yang mungkin terjadi menunjukan gejala seperti berikut:
Demam
Diare berdarah
Pendarahan dari gusi
Pendarahan ke dalam kulit
Berdarah di mata
Urin berdarah.
Pada tahun 2021, Layanan Kesehatan Ghana (GHS) mengarahkan kantor regional untuk waspada terhadap virus de Marburg setelah wabah penyakit melanda Guinea.
Pejabat Kesehatan menyarankan masyarakat untuk mewaspadai gejala de virus dan laporkan kasus ke fasilitas kesehatan terdekat.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]