Internasional

Awas Wabah Virus Marburg Muncul, Ini Gejala & Pencegahannya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
19 July 2022 19:41
Brazil Racing for a Remedy - Next Pandemic
Foto: AP/Silvia Izquierdo

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit virus Marburg yang sangat menular dan mematikan kembali muncul. Padahal wabah ini sempat diyatakan berakhir 2021.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan kasus di negara Afrika, Ghana. Badan PBB itu mengatakan dua pasien yang tidak terkait satu sama lain meninggal setelah terpapar virus tersebut.

Mereka masing-masing berusia 26 dan 51 tahun. Keduanya dilaporkan meninggal pada 27 Juni setelah mencari perawatan di rumah sakit yang sama.

Sebelum meninggal, keduanya mengalami gejala diare, demam, mual dan muntah. Kemudian para ahli dari Noguchi Memorial Institute for Medical Research menetapkan bahwa penyebab kematiannya adalah virus Marburg.

Pakar WHO dan otoritas kesehatan Ghana telah bekerja sama untuk menyelidiki wabah, melacak kontak dan membentuk tim tanggap darurat. Dalam sebuah laporan baru, WHO menyatakan tim ahli akan dikerahkan selama beberapa hari ke depan untuk memberikan koordinasi, penilaian risiko, dan tindakan pencegahan infeksi.

Setidaknya 90 orang, yang mungkin telah melakukan kontak dengan virus, telah diidentifikasi dan sedang dipantau. Mereka termasuk petugas kesehatan dan anggota masyarakat.

Sementara itu, Direktur Regional WHO untuk Afrika Dr. Matshidiso Moeti mengatakan bahwa organisasi berusaha mengatasi wabah sebaik mungkin.

"Ini bagus karena tanpa tindakan segera dan tegas, Marburg bisa dengan mudah lepas kendali," kata Moeti, melansir Newsweek, Selasa (19/7/2022).

"WHO berada di lapangan mendukung otoritas kesehatan dan sekarang setelah wabah diumumkan, kami mengumpulkan lebih banyak sumber daya untuk tanggapan."

Halaman 2>>> Gejala dan Pencegahan

Asal Mula Virus Marburg

Sebagai anggota keluarga Ebola, virus Marburg menyerupai Ebola dalam banyak hal. Menurut WHO, ini adalah demam berdarah virus dengan rasio kematian hingga 88%, tergantung pada jenis tertentu.

Marburg awalnya ditularkan secara zoonosis, artinya pada awalnya ditularkan ke manusia melalui hewan. WHO mengklarifikasi bahwa pembawa utama Marburg adalah kelelawar buah Afrika.

Sebelum wabah baru di Ghana, penyakit itu terdeteksi di Guinea di Afrika Barat pada Agustus 2021 setelah seorang pria meninggal setelah terpapar virus tersebut. Sebelumnya, Marburg tidak terdeteksi sejak 2008, dan wabah besar terakhir virus terjadi di Angola pada 2005.

Penularan dan Gejala Marburg

Sama halnya dengan Monkeypox (cacar monyet) yang belum lama ini mengalami peningkatan kasus di seluruh dunia, Marburg menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit dan dari bahan-bahan seperti tempat tidur atau pakaian yang telah terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi.

Setelah terinfeksi, gejalanya bisa memakan waktu dua hari hingga tiga minggu untuk muncul. Gejala awal Marburg termasuk demam tinggi, sakit kepala parah dan ketidaknyamanan, serta diare berair yang parah, sakit perut dan kram.

Diare bisa bertahan selama seminggu, sementara mual dan muntah bisa dimulai tiga hari setelah tertular penyakit. Beberapa juga bisa mendapatkan ruam yang tidak gatal antara dua dan tujuh hari setelah gejala dimulai.

WHO sebelumnya menggambarkan mereka yang terinfeksi virus tampak seperti hantu karena mata yang dalam, wajah tanpa ekspresi, dan kelesuan yang ekstrem.

Virus ini juga dikategorikan sebagai pendarahan parah, yang dapat dimulai seminggu setelah infeksi. Pendarahan dapat terjadi dari hidung, gusi dan vagina dalam beberapa kasus yang parah, serta kehilangan darah dan syok dapat menjadi penyebab utama kematian biasanya delapan dan sembilan hari setelah timbulnya gejala.

Pengobatan dan Pencegahan

Tidak ada vaksin saat ini untuk melawan virus Marburg dan WHO telah menyatakan saat ini tidak ada pengobatan yang terbukti. Perawatan suportif seperti rehidrasi dengan cairan oral dan intravena dan pengobatan gejala spesifik saat ini merupakan satu-satunya pengobatan yang mungkin dilakukan.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular