
Siapa Chris Pincher, Buat Pemerintah Inggris Gonjang-ganjing?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Inggris saat ini sedang dilanda skandal besar. Bahkan, skandal ini membuat 38 menteri dan pembantunya mengundurkan diri dalam semalam.
Perdana Menteri (PM) Boris Johnson juga disorot. Ia bahkan didesak untuk melepaskan jabatan sebagai PM.
Skandal ini bermula saat Johnson mengangkat seorang anggota parlemen yang merupakan sekutunya di Partai Konservatif Britania Raya Chris Pincher, sebagai Deputy Chief Whip awal 2022. Dalam website-nya diketahui posisi ini sangat penting untuk mengatur kontribusi partai di parlemen.
Namun di awal Juli ini, Chris Pincher justru diselidiki oleh badan pengawas parlemen terkait tuduhan pelecehan seksual. Ia dilaporkan meraba-raba dua pria yang yang dalam keadaan mabuk.
Lalu siapa sebenarnya Chris Pincher?
Chris Pincher merupakan anggota parlemen dari Partai Konservatif yang mewakili wilayah Tamworth sejak tahun 2010. Wilayah itu diketahui tidak begitu jauh dari kota terbesar kedua Inggris, Manchester.
Dalam situs resmi Pemerintah Inggris, ia kini berusia 52 tahun. Dirinya memulai karir di badan pemerintahan sebagai asisten dalam badan Whip milik pemerintah pada tahun 2016 hingga 2017.
Karirnya di badan pemerintahan kemudian terus naik hingga menjadi menteri. Di tahun 2019 hingga 2020, Pincher menduduki posisi Menteri Urusan Eropa dan Amerika. Lalu, di tahun 2020, ia menduduki jabatan sebagai Menteri Perumahan hingga diangkat menjadi Deputy Chief Whip pada Februari 2020.
Sementara itu, kejadian terkait pelecehan yang dilakukannya terjadi pada 29 Juni saat ia menghadiri acara di sebuah The Conservative Friends of Cyprus, organisasi relawan Partai Konservatif Britania Raya. Laporan pelecehan itu diketahui seorang anggota parlemen yang kemudian melaporkannya ke Chris Heaton-Harris, sekretaris parlemen.
Pincher akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya. Ia mengaku tengah mabuk kala kejadian terjadi.
Namun sebenarnya, ini bukan yang pertama. Pada 5 November 2017 ia pernah mundur dari jabatannya di parlemen secara sukarela karena pengaduan pelecehan seksual di Westminster.
Dia dituduh melakukan pelecehan seksual ke mantan pendayung Olimpiade dan kandidat Partai Konservatif, Alex Story. Story menyebut Pincher telah menjadikannya subjek rayuan seksual sejak 2001.
Kala itu anggota parlemen itu mengundang Story ke flat-nya, di mana Pincher memijat lehernya. Pincher disebut berbicara tentang "masa depannya di Partai Konservatif" dan menyebut mantel mandi.
Kala itu Pincher membela diri dan mengatakan tidak merasa melakukan itu. Namun, ia meminta maaf jika Story merasa tersinggung dengan perilakunya.
Johnson sendiri, menurut Express mengutip juru bicara kantor sekaligus tempat tinggal PM Inggris Downing Street, telah di-briefing sejumlah komplain terkait perilaku Pincher di 2019. Namun publik kemudian menyayangkan kenapa ia tetap dipilih Johnson menduduki posisi penting.
Hal ini kemudian membuat Johnson meminta maaf Selasa lalu. Ia mengakui kesalahannya.
"Saya meminta maaf kepada semua orang yang sangat terpengaruh olehnya," kata Johnson dalam sebuah tayangan televisi, Selasa, melansir Reuters.
"Saya hanya ingin memperjelas bahwa tidak ada tempat di pemerintahan ini bagi siapa pun yang merupakan pemangsa atau yang menyalahgunakan posisi kekuasaan mereka," tulis The Guardian.
Beberapa saat setelah itu sejumlah menteri mengajukan resign dari pemerintahannya. Ini diawali Rishi Sunak yang menempati posisi menteri keuangan dan Sajid Javid yang menempati posisi menteri kesehatan.
Keduanya membidik kemampuan sang PM untuk menjalankan pemerintahan yang mematuhi standar. Ini terungkap dalam surat pengunduran diri mereka.
"Dengan sangat menyesal saya harus memberi tahu Anda bahwa saya tidak bisa lagi, dengan hati nurani yang baik, terus melayani di pemerintahan ini," kata Javid dalam surat kepada Johnson.
"Masyarakat sudah sepatutnya mengharapkan pemerintahan berjalan dengan baik, kompeten dan serius ... Saya menyadari ini mungkin pekerjaan menteri terakhir saya, tapi saya percaya standar ini layak diperjuangkan dan itulah sebabnya saya mengundurkan diri," kata Sunak.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inggris Makin Gonjang-ganjing, 53 Menteri & Pejabat 'Resign'