
Para Tahanan Rusia Ditawari Rp 47 Juta untuk Membelot

Jakarta, CNBC Indonesia - Para tahanan di kota St. Petersburg, Rusia, ditawari kebebasan dan uang jika mereka bergabung dengan pasukan Presiden Vladimir Putin di Ukraina.
Informasi ini dilaporkan media investigasi independen lokal, Important Stories. Kerabat narapidana yang menjalani hukuman di kota itu mengatakan bahwa tentara bayaran Rusia yang terkenal, Wagner Group, menawarkan untuk membayar 200 ribu rubel atau setara Rp 47 juta dan amnesti.
Para tahanan yang mendapatkan hal tersebut hanya diminta menjadi sukarelawan selama enam bulan di wilayah Donbas dan jika para tawanan kembali hidup-hidup.
Narapidana yang menjalani hukuman di IK-7 "Yablonevka" dan IK-6 "Obukhovo" di St. Petersburg juga dilaporkan ditawari kompensasi lima juta rubel (Rp 1,1 miliar) untuk keluarga mereka jika mereka gugur.
Para tahanan juga diberitahu bahwa hanya mereka yang sebelumnya pernah bertugas atau bertempur dalam pertempuran yang akan dipertimbangkan. Tetapi beberapa jam kemudian, semua orang dipertimbangkan, dan sekitar 40 orang mendaftar.
"Semua ini hanya dalam kata-kata, tidak akan direkam di mana pun di atas kertas. Pada saat yang sama, semua informasi tidak dikirimkan secara langsung, tetapi melalui mandor (tahanan yang membantu staf koloni mengelola unit)," kata seorang kerabat dari salah satu tahanan, dilansir Newsweek, Rabu (6/7/2022).
Seorang kerabat narapidana mengatakan para tahanan diminta untuk "mempertahankan Tanah Air". Para tahanan juga diberitahu bahwa sekitar 20% akan kembali.
Kerabat seorang tahanan yang setuju untuk dikirim ke wilayah Donbas mengatakan tahanan itu dilaporkan terombang-ambing oleh janji bahwa dalam enam bulan dia akan kembali ke rumah, dan catatan kriminalnya akan dihapus.
"Selain itu, ketika enam bulan telah berlalu dan seseorang ingin melanjutkan layanannya, perusahaan ini akan menyediakan pekerjaan," kata kerabatnya.
Beberapa kerabat mengatakan narapidana diminta untuk melayani, sementara yang lain mengatakan bahwa mereka diminta untuk memulihkan infrastruktur. Kelompok "sukarelawan" pertama sudah dipersiapkan untuk ditempatkan, kata seorang sumber.
Grup Wagner adalah kekuatan paramiliter elit yang telah dikaitkan dengan Putin. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada April bahwa kelompok itu dikirim ke Ukraina timur, ketika Rusia mengalihkan fokusnya ke wilayah Donbas.
Kelompok paramiliter bayangan dibentuk pada tahun 2014, selama perang di Donbas di Ukraina timur dan pencaplokan Krimea oleh Rusia.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Merinding! Ini Kesaksian Wanita Ukraina yang Ditahan Rusia
