Kasus Covid RI dan Tetangga Meledak! Karena Lepas Masker Ya?

Maesaroh, CNBC Indonesia
06 July 2022 12:41
Warga berjalan di jembatan Tebet Eco Park di Jakarta, Rabu (18/5/2022) Presiden Joko Widodo melonggarkan kebijakan terkait aturan pemakaian masker dengan memperbolehkan warga tidak mengenakan masker di luar ruangan apabila tidak dalam kondisi kerumunan menyusul kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini terkendali. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Warga berjalan di jembatan Tebet Eco Park di Jakarta, Rabu (18/5/2022) Presiden Joko Widodo melonggarkan kebijakan terkait aturan pemakaian masker dengan memperbolehkan warga tidak mengenakan masker di luar ruangan apabila tidak dalam kondisi kerumunan menyusul kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini terkendali. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sementara itu, dalam sepekan terakhir, Indonesia melaporkan tambahan kasus sebanyak 13.865 atau naik 5,6% dibandingkan pekan sebelumnya. Angka kematian juga meningkat 35% menjadi 38 jiwa dalam sepekan terakhir dari 28 jiwa pada pekan sebelumnya.

Rata-rata angka positivity rate meningkat menjadi 3,94% dibandingkan 3,49% pada pekan sebelumnya. Kasus aktif juga melonjak menjadi 17.354 dari 15.310 pada pekan sebelumnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (5/7/2022), menjelaskan meningkatnya kasus Covid-19 di sejumlah negara, salah satunya karena mulai mengendurnya protokol kesehatan.

"Hasil diskusi dengan epidemiolog, ini disebabkan karena kurang kewaspadaan dari beberapa negara dan terlalu terburu-buru mengendurkan protokol kesehatan dan vaksinasi," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers, seperti dikutip Selasa (5/7/2022).

Kendati demikian, Budi Gunadi menegaskan pemerintah belum akan memperketat kebijakan pemakaian masker. Masyarakat tetap diizinkan melepas masker saat berada di luar ruangan.

Dicky Budiman, epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, mengatakan peningkatan kasus Covid-19 di wilayah ASEAN, salah satunya karena penyebaran sub-varian B.4, BA5. Sub varian tersebut mampu menularkan virus dengan sangat cepat.

Dicky berharap pemerintah tidak terburu-buru dalam melonggarkan kebijakan protokol kesehatan, seperti memakai masker. Program vaksinasi booster juga diharapkan lebih cepat dilakukan karena bisa menjadi modal penting melawan BA.4, BA.5.

Sebagai catatan, Indonesia dan negara-negara ASEAN juga sudah melonggarkan protokol kesehatan seperti kewajiban memakai masker, karantina, hingga pembukaan perbatasan. Masker hanya diwajibkan di dalam ruangan.

Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), vaksinasi booster di Indonesia baru menjangkau 51,18 juta orang atau 24,6% dari target populasi. Cakupan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan Singapura yang menapai 78% atau Malaysia 49,5%.



TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular