Internasional

Rusia Disebut Sudah Menang Secara Taktis di Ukraina, Tapi...

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 July 2022 07:30
Bendera Rusia (File Photo Reuters)
Foto: Bendera Rusia (File Photo Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia an Ukraina sudah berlangsung lima bulan. Dalam update terbaru awal pekan ini, Rusia disebut berhasil menguasai kota Lysychansk di Oblast Luhansk, Ukraina bagian Timur, Minggu.

Ini disebut pengamat menjadi titik balik perang Kremlin dengan Kyiv. Secara taktis Rusia bahkan disebut meraih kemenangan.

"Saya pikir ini adalah kemenangan taktis bagi Rusia," kata pengamat militer dari lembaga think tank RUSI (Royal United Services Institute) di London, Inggris, Neil Melvin sebagaimana dimuat Reuters, dikutip Rabu (6/7/2022).

"Tetapi dengan biaya yang sangat besar."

Ia membandingkan pertempuran itu dengan pertempuran besar untuk di Perang Dunia 1 yang ciri-cirinya merebut area teritorial. "Nilai strategis" dari kota-kota yang direbut Rusia sendiri tak banyak alias amat terbatas.

"Ini (Rusia) membutuhkan waktu 60 hari untuk membuat kemajuan yang sangat lambat," katanya.

"Saya pikir Rusia mungkin menyatakan semacam kemenangan, tetapi pertempuran perang kunci masih belum datang."

Hal sama juga dikatakan analis dari Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri yang berbasis di Amerika Serikat (S) Rob Lee. Karenanya, tegasnya, garis pertahanan Ukraina yang lain harus dikuatkan daripada kantong di provinsi Luhansk yang menyerah.

"Itu adalah sesuatu yang bisa ditunjukkan Putin sebagai tanda kesuksesan (di perang Ukraina)," katanya mengarah ke kemenangan Rusia.

"Tapi secara keseluruhan, ini tidak berarti Ukraina harus menyerah atau menyerah dalam waktu dekat," tegasnya.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin memuji kemenangan militernya dalam pertempuran di Luhansk, Senin waktu setempat. Ia memberi selama pada pasukannya.

"Para prajurit dalam pertempuran harus benar-benar beristirahat dan memulihkan kesiapan mereka sementara unit-unit di daerah (sasaran Rusia di Ukraina) lain harus terus tetap berjuang," ujarnya dalam pertemuan singkat yang disiarkan televisi dengan menteri pertahanan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah kalah meski mengakui menarik pasukan. Ia mengatakan akan menempatkan pasukan di garis pertahanan baru di bagian timur negara itu.

"Tidak ada perubahan signifikan di medan perang dalam 24 jam terakhir," kata Zelenskiy dalam pesan video Senin malam.

"Angkatan Bersenjata Ukraina merespons, mendorong kembali dan menghancurkan potensi ofensif penjajah (Rusia) hari demi hari. Kita perlu menghancurkan mereka. Ini adalah tugas yang sulit. Ini membutuhkan waktu dan upaya manusia super. Tapi kita tidak punya alternatif," tegasnya.

Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Di April, Kremlin menarik pasukannya mundur dari gempuran ke ibu kota Kyiv, dan mulai memusatkan serangan di Ukraina Timur.

Kemenangan di Ini menandai kemenangan terbesar Rusia sejak merebut pelabuhan selatan Mariupol pada akhir Mei. Sebelumnya Rusia juga merebut wilayah Severodonetsk di oblast yang sama.

Saat ini, Rusia disebut tengah menggempur target baru di Oblast Donestk, juga di Ukraina Timur. Selasa kemarin, Rusia dilaporkan menyerang kota Sloviansk yang menyebabkan dua tewas dan tujuh warga terluka.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular