
Pasar Khawatir Resesi, The Fed Bakal Lebih Galak atau Tidak?

Jika dilihat dari pernyataan The Fed terakhir, mereka tidak akan melunak hingga inflasi di Negeri Paman Sam bisa diredam cukup signifikan. Hal ini menjadikan bahwa The Fed masih akan hawkish, bahkan makin agresif untuk menaikkan suku bunganya.
Kembali diinformasikan, berdasarkan Fed Dot Plot yang dirilis setiap akhir kuartal, mayoritas anggota pembuat kebijakan moneter (The Fed) melihat suku bunga di akhir tahun berada di 3,4% atau di rentang 3,25-3,5%.
![]() The Fed Dot Plot |
Jika The Fed memang berniat untuk menaikkan suku bunganya hingga kisaran tersebut, maka kekhawatiran pasar akan resesi semakin besar, karena sikap agresif The Fed untuk mengekang inflasi di AS.
Namun, melihat dari banyaknya pemikiran pelaku pasar bahwa The Fed tidak konsisten dengan sikapnya, maka bisa saja sikap The Fed akan berubah kembali, tentunya dengan pertimbangan inflasi dan data ekonomi serta ketenagakerjaan yang kembali memburuk akibat kekhawatiran pasar akan potensi resesi.
The Fed akan kembali melunak jika inflasi dinilai sudah jauh melandai dan data ekonomi maupun data ketenagakerjaan dinilai tidak mencapai target yang dicapai. Namun, hal ini cenderung sulit karena faktor inflasi di AS yang meninggi bukan hanya karena permintaan dan penawaran di AS, tetapi juga kondisi global akibat perang Rusia-Ukraina.
Perang tersebut membuat Negara Barat melakukan sanksi ekonomi kepada Rusia yang berimbas kepada kenaikan harga komoditas energi dan pangan.
Jika hal ini terus terjadi, maka bukan tidak mungkin inflasi global masih akan meninggi hingga beberapa bulan ke depan dan The Fed masih akan bersikap hawkish hingga akhir tahun ini, atau hingga target suku bunga acuannya tercapai di kisaran 3,25-3,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/luc)[Gambas:Video CNBC]