Proyek China Spionase Terselubung?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
05 July 2022 14:04
Gambar satelit kerusakan pabrik China yang terbakar di Myanmar
Foto: Gambar satelit kerusakan pabrik China yang terbakar di Myanmar (Maxar Technologies via AP)

Kebangkitan Tiongkok dan kekuatan-kekuatan ekonomi baru lainnya telah menciptakan tantangan bagi ekonomi dan bisnis AS. Bahkan memunculkan keraguan akan daya saing bisnis AS, meski faktanya AS kini tetap menjadi kekuatan ekonomi penting.

Selepas Krisis Finansial 2008, pemerintah AS berupaya melakukan upaya penyelamatan sektor ekonomi domestik pada masa resesi ekonomi. Di sektor finansial, pemerintah Amerika Serikat meratifikasi berbagai kebijakan yang memungkinkan adanya bantuan finansial terhadap bank maupun lembaga keuangan yang terkena dampak krisis.

Berikut tindakan proteksionisme AS terhadap investasi strategis di negaranya

Pertama, perusahaan minyak dan gas milik negara China, China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) akan menghentikan operasinya di sejumlah negara Barat.

CNOOC sedang bersiap untuk keluar dari Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada karena meningkatnya kekhawatiran tentang sanksi, peraturan, dan kenaikan biaya.

Hubungan antara China dan negara-negara Barat telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Hubungan Beijing dengan Washington hancur setelah mantan presiden AS Donald Trump meluncurkan perang dagang skala besar, memukul berbagai barang China dengan pungutan impor.

Ketegangan meningkat baru-baru ini setelah China menolak untuk mengutuk operasi militer Rusia di Ukraina.

"CNOOC, produsen minyak dan gas lepas pantai utama China, saat ini berusaha untuk meninggalkan Barat dengan menjual aset "marjinal dan sulit dikelola" di tiga negara," menurut sumber industri yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Reuters.

Sumber, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah, mengatakan kepada agensi bahwa manajemen puncak perusahaan merasa "tidak nyaman" untuk mengelola aset Baratnya karena peraturan dan biaya operasional yang tinggi.

CNOOC, yang memasuki tiga negara dengan akuisisi senilai US$ 15 miliar dari perusahaan energi utama Kanada Nexen pada tahun 2013, telah dikeluarkan dari Bursa Efek New York setelah kampanye anti-China Trump diluncurkan.

Sanksi terbaru yang dijatuhkan oleh AS terhadap Rusia dapat mengenai aset CNOOC. Perusahaan yang bersiap untuk go public di bursa Shanghai pada April ini dikabarkan berencana membeli aset di Amerika Latin dan Afrika.

CNOOC dilaporkan akan memproduksi sekitar 1,57 juta barel setara minyak per hari pada 2021, di mana 62.000 berasal dari lokasi di Kanada dan 80.000 dari lokasi lain di Amerika Utara.

Secara keseluruhan, menurut perhitungan Reuters, aset CNOCC di AS, Inggris, dan Kanada menghasilkan hampir 220.000 barel setara minyak per hari.

Kedua, Arab Saudi telah membeli saham minoritas di perusahaan-perusahaan besar AS termasuk Boeing, Facebook dan Citigroup. Portofolio Arab Saudi hampir US$ 10 miliar di saham yang terdaftar di AS.

Gubernur Dana Investasi Publik, dana kekayaan negara Kerajaan Arab Saudi, Yasir Al- Rumayyan mengatakan bahwa saat ini, PIF sedang mencari setiap peluang yang muncul dari puing-puing krisis ekonomi.

Pada sebuah acara virtual April lalu. Dia mengatakan bahwa dana tersebut diharapkan untuk melihat banyak peluang. Di mana, dia memperkirakan pada saat itu ada pada perusahaan penerbangan, energi dan hiburan sebagai contohnya.

Mandat PIF diperluas pada tahun 2015 oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memasukkan investasi internasional demi mendukung diversifikasi ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular