
Petani Lirik Malaysia, Pasar Sawitnya Lebih 'Seksi'

Jakarta, CNBC Indonesia - Di medial sosial viral penampakan video yang menunjukkan kegiatan pengiriman tandan buah segar (TBS) melalui perahu dan deretan truk di jalan
Dalam dua video yang diunggah akun akun @majeliskopi08 itu, muncul narasi bahwa kegiatan itu bagian dari ekspor TBS ke Malaysia.
Kepala Bidang Organisasi dan Anggota Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Sabarudin menyebut saat ini anggotanya belum ada yang melakukan langkah tersebut.
"Saya coba konfirmasi dengan anggota kami di Sanggau misalnya dekat dengan perbatasan Serawak, belum ada petani yang menjual ke Malaysia," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (4/7/22).
Namun, jika ada, imbuhnya, hal tersebut 'wajar' karena harga TBS petani hancur lebur di dalam negeri. Nilai TBS yang diterima petani bisa hanya Rp 700/kg, sementara di Malaysia berkali-kali lipat dari itu.
"Harga di sana sudah pasti mahal. Harga di sana tanggal 30 juni kalau dirupiahkan di atas Rp 3 ribu," sebutnya.
Meski demikian tidak mudah untuk menembus kelapa sawit ke negara Malaysia karena proses yang ketat.
"Petani kesal sebenarnya dengan pemerintah karena tidak cepat ditanggapi dari penurunan harga TBS ini," ujarnya.
Kekesalan petani juga tergambar dalam sebuah video yang viral di media sosial. Dalam video itu petani hendak menjual hasil kebunnya ke PKS Malaysia. Lokasi di duga di kawasan perbatasan Kalimantan dan Malaysia.
Pada video tersebut, muncul suara keluhan soal harga TBS di dalam negeri semenjak larangan ekspor CPO beberapa waktu lalu.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potong Pajak Ekspor, Malaysia Jadi Juru Selamat Sawit Dunia?